kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pertumbuhan aset dana pensiun melambat


Jumat, 27 September 2013 / 06:53 WIB
Pertumbuhan aset dana pensiun melambat
ILUSTRASI. Obligasi.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Kondisi pasar modal yang fluktuatif, rupanya, juga membuat investasi dana pensiun (dapen) melambat. Maklum, portofolio investasi mereka masih mengandalkan pasar modal.

Direktur Pengawasan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Juwanto menjelaskan, kondisi pasar modal yang fluktuatif menyebabkan pertumbuhan aset dana pensiun melambat. "Kondisi serupa terjadi di dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)," ujar Heru pada acara Client Gathering DPLK Tugu Mandiri di Jakarta, Kamis (26/9).

Total aset industri dana pensiun di Indonesia pada semester I tahun ini sebesar Rp 160 triliun, hanya naik 1,3% dibandingkan semester I-2012 yang sebesar Rp 158 triliun. Sedangkan total investasi industri dana pensiun pada semester I-2013 sebesar Rp 159 triliun.

Heru memperkirakan, aset industri dana pensiun hingga akhir tahun ini Rp 165 triliun. Perkiranaan itu bisa tercapai kalau kondisi pasar modal kian membaik. Namun, kalau kondisi pasar modal menurun,  hingga akhir tahun, aset dana pensiun mungkin hanya sebesar Rp 161 triliun.

Jumlah dana pensiun saat ini mencapai 268 unit. Sebanyak 25 merupakan DPLK. Adapun nasabah dana pensiun mencabai 2,5 juta orang.

Pelambatan pertumbuhan aset juga terjadi pada DPLK. Di semester I-2013, industri DPLK berhasil mengemas aset sebesar Rp 27 triliun, hanya tumbuh 8% ketimbang jumlah aset tahun lalu yang sebesar Rp 25 triliun.

Menurut Heru, pertumbuhan aset DPLK hingga akhir tahun ini tak akan terlalu tinggi. Lantaran pasar modal melambat, ia memperkirakan, aset DPLK hingga akhir tahun ini antara Rp 27 triliun-Rp 28 triliun. Saat ini, jumlah nasabah DPLK mencapai 1,5 juta orang. Pertumbuhan jumlah nasabah kira-kira 24% per tahun.

Menghadapi pasar yang tengah lesu, DPLK Mandiri berupaya menggenjot kinerja. Salah satu caranya dengan mensosialisasikan program pensiun kompensasi pesangon yang  dikelola dengan metode pooled fund. "Dana dikumpulkan atas nama satu keranjang," ujar Pelaksana Tugas DPLK Tugu Mandiri, Daneth Fitrianto.

Total aset DPLK Tugu Mandiri hingga Agustus 2013 mencapai Rp 750 miliar. Daneth memperkirakan, aset pada akhir tahun akan bertambah Rp 10 miliar-Rp 15 miliar. Saat ini, jumlah nasabah DPLK Tugu Mandiri sebanyak  35.000 orang yang berasal dari sekitar 60 perusahaan. "Pertumbuhan peserta tiap tahun 1.000-2.000 orang," kata Daneth.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×