CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Pertumbuhan kredit BCA konservatif di 2014


Selasa, 24 Desember 2013 / 22:20 WIB
Pertumbuhan kredit BCA konservatif di 2014
ILUSTRASI. Kolesterol


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan bisnis perseroan tahun depan akan mengarah kepada konservatif dengan memmpertimbangkan kondisi makroekonomi domestik.

"Kita tahun depan agak konservatif, melihat situasi. Dari segi makro kita akan amati bagaimana trade balance (neraca perdagangan) itu bisa mengarah ke positif itu yang penting," kata Jahja di Jakarta, Senin (23/12) kemarin.

Selain mengamati kondisi makroekonomi, Jahja mengungkapkan perseroan juga akan mengamati situasi politik di tahun 2014 terkait Pemilihan Umum (Pemilu).  Oleh karena itu, ia mengatakan target BCA di tahun 2014 tidak akan terlalu agresif.

Terkait kredit, Jahja menjelaskan BCA menargetkan antara 13% hingga 15% tahun depan. Target tersebut berlaku di seluruh lini bisnis grup BCA.

Ia mengatakan, secara umum seluruh target kredit akan diturunkan. "Kredit tahun ini mungkin kita bisa mencapai 23% kira-kira. Tahun depan kita targetkan mungkin 13% sampai 15% hampir semua, baik dari konsumer, ritel, SME (UKM), demikian juga korporasi. Saya rasa rata-rata kita turunkan semua targetnya," kata dia.

Adapun terkait dana pihak ketiga (DPK), Jahja mengatakan pasti akan mengalami pertumbuhan. "DPK pasti berkembang. DPK pasti naik, tapi mungkin sekitar 15% kenaikan DPK tahun depan," ujar Jahja. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×