kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan kredit konsumsi bisa melambat tahun depan


Selasa, 04 Desember 2018 / 06:36 WIB
Pertumbuhan kredit konsumsi bisa melambat tahun depan
ILUSTRASI. Layanan KPR


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumsi tahun depan diramal tidak akan tumbuh sekencang tahun-tahun sebelumnya. Kredit konsumsi akan menjadi segmen yang paling terkena imbas kenaikan suku bunga.

Selama ini, kredit konsumsi paling sensitif terhadap suku bunga. Alhasil, pergerakan bunga kredit berkorelasi kuat terhadap permintaan kredit konsumsi.

Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia (BI), yakni per Oktober 2018, pertumbuhan kredit konsumsi industri perbankan sebesar 11,4% secara tahunan atau year on year (yoy), sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya di angka 11,5%. BI menjelaskan, perlambatan akibat trio kredit konsumsi yakni kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit multiguna.

Jika digabung, KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) melambat dari 14,5% pada September 2018 menjadi 13,9% pada Oktober 2018.

Direktur Konsumer Bank Tabungan Negara (BTN) Budi Satria BTN mengatakan, kenaikan bunga memang akan mempengaruhi target pertumbuhan kredit konsumer sampai akhir tahun. "Namun kami tetap optimistis tahun depan pertumbuhan kredit konsumer akan lebih baik," kata Budi kepada KONTAN, Senin (3/11).

Dari beberapa kredit konsumer BTN, Budi bilang, kredit berbasis payroll diperkirakan banyak terpengaruh dari kenaikan bunga kredit. BTN mencatat, sampai Oktober 2018 realisasi pertumbuhan kredit konsumer sebesar Rp 3,9 triliun.

Target penyaluran kredit konsumer BTN sampai akhir tahun sebesar Rp 5,5 triliun. Jika membandingkan dengan pencapaian dengan target, di akhir sisa kuartal IV-2018 ini BTN harus mengejar penyaluran kredit konsumer Rp 1,6 triliun.

Senada, Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memproyeksikan, kenaikan bunga kredit konsumsi akan mempengaruhi pertumbuhan kredit. Tapi Direktur BRI Handayani juga optimistis sampai akhir tahun ini dan tahun depan masih bisa mencapai pertumbuhan kredit konsumer.

"Bisa dilihat dari realisasi pertumbuhan KPR secara tahunan atau year on year (yoy) Oktober 2018 sebesar 21%," kata Handayani. Sampai akhir 2018 BRI menargetkan pertumbuhan kredit KPR 20%–21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×