Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melarang sejumlah kegiatan dalam perayaan libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Salah satunya pesta kembang api.
Keputusan tersebut menyusul ketetapan pemerintah yang akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama libur Hari Raya Natal 2021 dan tahun baru 2022.
Dengan kata lain, di musim liburan itu, masyarakat akan berada di rumah saja, Salkah satu aktivitas selama pandemi adalah belanja online. Penelitian Kaspersky mengungkap tiga dari lima pengguna online (64%) di Asia Tenggara telah menggeser aktivitas belanja dari fisik ke dunia online.
Menyambut akhir tahun, akan terdapat banyak berbagai penawaran belanja online menarik yang menggiurkan para pengguna, namun ini juga membuka celah bagi para penipu online.
Sejak awal tahun 2021, Kaspersky telah menggagalkan 708 insiden di enam negara di Asia Tenggara, ini merupakan 50% dari total jumlah bankir seluler yang diblokir pada tahun 2020 yaitu sebanyak 1.408. Kapersky mencatat peningkatan 60% dalam jumlah serangan yang menggunakan bankir seluler berbahaya yang terdeteksi dan diblokir di wilayah tersebut.
Nah, Kaspersky membagikan tiga tips sederhana tentang bagaimana penggunaan kartu yang aman ketika berbelanja online. Seperti, gunakanlah kartu kredit
Ini bukan berarti, kartu kredit lebih aman daripada kartu debit. Namun, ;ebih mudah diselesaikan jika terdapat transaksi berbahaya yang melibatkan kartu kredit Anda. Bank memiliki skema asuransi dan masa tenggang yang memungkinkan memperingatkan mereka apabila Anda menemukan transaksi yang mencurigakan.
Jadi pastikan Anda mengawasi saldo kartu, daftar transaksi terbaru dan mengaktifkan notifikasi transaksi. Sedangkan bila menggunakan kartu debit, uang g hilang akan ditarik langsung dari rekening Anda. Artinya, Anda kehilangan uang Anda sendiri. Dan untuk mendapatkannya kembali biasanya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan kartu kredit.
Sebaiknya hanya menggunakan kartu kredit dengan limit rendah. Sehingga ini tidak menimbulkan kerugian finansial yang besar pada Anda.
Sekarang ini e-commerce menawarkan fasilitas penyimpanan detail kartu. Namun berbagai insiden pelanggaran data seharusnya cukup memperingatkan kita untuk menjaga data keuangan dengan lebih aman dan bertanggung jawab.
“Semakin banyak data yang dibagikan dan disimpan secara online, maka akan semakin tinggi pula risiko keamanan yang Anda tanggung.” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam rilis yang diterima Kontan.co,id, Selasa (16/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News