kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Presiden Jokowi minta bank turunkan bunga kredit, BNI timbang dulu biaya dana


Rabu, 06 November 2019 / 14:33 WIB
Presiden Jokowi minta bank turunkan bunga kredit, BNI timbang dulu biaya dana
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/10/2019). Presiden Jokowi meminta bank turunkan bunga kredit, mengikuti penurunan bunga BI.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bank menurunkan suku bunga kredit menyesuaikan kebijakan penurunan suku bunga acuan yang telah dilakukan Bank Indonesia (BI). Salah satu bank, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), akan melihat dulu biaya dana sebelum memangkas bunga kredit.

Pada Oktober 2019 lalu, BI telah menurunkan BI Days Reserve Repo Rate (BI7DRR) ke level 5%. Sehingga sepanjang tahun ini, suku bunga acuan sudah turun empat kali sebanyak 100 basis poin dari 6% pada akhir tahun lalu. Pemangkasan pertama dilakukan pada 18 Juli 2019 sebanyak 25 basis poin menjadi 5,75%, disusul pada 22 Agustus sebanyak 25 basis poin menjadi 5,5%, dan pada 19 September 2019 bunga BI digunting lagi 25 basis poin menjadi 5%.

Permintaan agar bank menggunting bunga kredit disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato dalam acara pembukaan Indonesia Banking Expo 2019 yang dihadiri sejumlah bankir di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (6/11).

Baca Juga: Di depan bos perbankan Jokowi minta tingkatkan pembiayaan untuk UMKM

Aria Bimo, Direktur Keuangan BNI mengatakan, pihaknya akan menganalisa perkembangan dulu sebelum memutuskan penurunan suku bunga. Faktor utama yang diperhatikan BNI dalam melakukan penyesuaian suku bunga adalah perkembangan biaya dana atau cost of fund (CoF).

"Kami analisa dulu, yang penting CoF harus turun dulu. Kalau CoF masih besar, turunin bunga akan menyebabkan NIM semakin kecil, bisa komplen investor," kata Bimo di Jakarta, Rabu (6/11).

Sampai akhir tahun ini, BNI akan fokus memperbaiki biaya dana. Dengan begitu, BNI bisa mencapai target laba bersih tumbuh di kisaran 5%-8%.

Bimo bilang, upaya menurunkan CoF sudah dilakukan BNI. Hasilnya, secara bulanan biaya dana tersebut sudah mengalami penurunan. Di kuartal III 2019, CoF BNI ada di level 3,2%, padahal pada bulan Agustus 2019 ada di level 3,3%.

Baca Juga: Presiden Jokowi minta LKPP dorong industri lokal dalam katalog elektronik

BNI akan terus mendorong penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/ CASA) dan menurunkan deposito. Dengan begitu, BNI berharap bisa menurunkan CoF ke level di bawah 3,312% pada akhir tahun.

Permintaan presiden agar bank menurunkan suku bunga lantaran negara-negara lain juga sudah menurunkan suku bung. " Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit. Negara lain sudah turun, turun, turun, bunga BI sudah turun, bank-nya belum," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×