kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,95   3,62   0.40%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek kreditk kendaraan sulit melaju


Rabu, 05 Maret 2014 / 08:08 WIB
Prospek kreditk kendaraan sulit melaju
ILUSTRASI. Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan harga saham di gedung BEI, Jakarta, Selasa (11/10/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Tahun ini menjadi tahun penuh tantangan bagi perbankan. Perlambatan ekonomi diprediksi bakal menjadi bandul pemberat laju kredit. Proyeksi ini turut menjangkiti penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB). Tahun lalu, kredit sektor otomotif melesu akibat aturan pengetatan setoran uang muka kredit atau down payment yang berlaku pada pertengahan tahun 2012 lalu.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2013, penyaluran KKB hanya tahun lalu tumbuh 6,12% menjadi Rp 104,45 triliun dibandingkan posisi Rp 98,65 triliun per Desember 2012. Padahal, pada periode sama, suku bunga kredit otomotif mulai menyusut. Contoh, di Desember 2012, bunga kredit masih sebesar 11,33%. Angka ini menyusut menjadi 10,50% di Desember 2013.

Meski begitu, kualitas KKB membaik. Terbukti nilai kredit bermasalah atau non performing loan atau NPL turun 21,53% menjadi Rp 849 miliar per Desember 2013 dari sebelumnya Rp 1,08 triliun. Titik terang, penyaluran kredit otomotif mulai naik tipis sejak September 2013. Namun, Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon Indonesia memproyeksikan kredit otomotif akan tumbuh 10% di 2014. "Itu sudah terbilang bagus," kata dia.

Meski pesimistis, Danamon menilai, ada beberapa faktor yang bisa menopang bisnis kredit otomotif bank. Misal, pembiayaan mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC). Tahun lalu, KKB Bank Danamon melalui Adira Finance hanya tumbuh 6% menjadi Rp 48,3 triliun. Mayoritas pertumbuhan kredit otomotif Bank Danamon masih didominasi kredit kendaraan roda empat yang tumbuh 17%. Sedangkan kredit motor roda dua tidak mampu tumbuh alias flat.

Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan dan Strategi Bank CIMB Niaga, mengatakan, tahun ini kredit otomotif masih bisa tumbuh. "Tapi tidak mampu tumbuh besar," ujar dia. Sepanjang tahun 2013, KKB CIMB Niaga hanya naik 5% menjadi Rp 18,35 triliun dibandingkan posisi Rp 17,48 triliun pada akhir tahun 2012.

Wan bilang, penerapan aturan loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) di perbankan konvensional dan syariah telah mempengaruhi pertumbuhan Kredit Kepemilikan Mobil (KPM). Kredit otomotif tersebut mengalir ke indirect auto loan, KITA finance, direct loan dan CIMB Niaga Auto Finance.

Pemain besar kredit otomotif, Bank Central Asia pun tak punya ambisi besar mengucurkan KKB di tahun ini. Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA mengatakan, pihakanya hanya menargetkan pertumbuhan satu digit, atau sekitar 5%-8% untuk kredit otomotif.

Proyeksi BCA, pemberian kredit baru untuk kendaraan akan melambat karena perusahaan membatasi pemberian kredit baru.
Proyeksi Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit bakal melambat ke 15%-17% di tahun ini, dari posisi tahun lalu yang tumbuh sekitar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×