Reporter: Galvan Yudistira, Yuwono Triatmodjo | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kinerja bank milik pemerintah naik daun. Tiga bank pelat merah yang telah merilis kinerja semester I 2017 membukukan pertumbuhan laba bersih dua digit.
Yang terbaru, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencetak pertumbuhan laba bersih 21,95% menjadi Rp 1,27 triliun di medio tahun ini. Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk masing-masing mendulang pertumbuhan laba 46,7% dan 33,7% di periode sama.
Pendapatan bunga bersih yang tumbuh 14,13% menopang laba BTN. Maklum, penyaluran kredit BTN cukup ngebut. Hingga paruh pertama 2017, penyaluran kredit BTN tumbuh 18,8% menjadi Rp 177,4 triliun.
"Pertumbuhan kredit BTN dua kali pertumbuhan kredit industri perbankan," kata Maryono, Direktur Utama BTN, Senin (24/7). Kredit hunian (KPR) yang menyumbang 90% dari total kredit BTN adalah mesin utama bank ini.
Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah ikut andil mengerek penyaluran kredit BTN.
Manajemen BTN optimistis kredit akan tumbuh lebih tinggi di akhir tahun. Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasury BTN memperkirakan pertumbuhan kredit BTN tahun ini berkisar antara 21%-23%.
Aliran kredit yang mulai mengencang juga menjadi kunci pertumbuhan laba Bank Mandiri selain bersih-bersih kredit macet. Di semester I 2017 lalu, kredit Bank Mandiri tumbuh dua digit yakni 11,6% menjadi Rp 682,04 triliun.
Sama seperti BTN, program pemerintah terutama di infrastruktur juga menolong kredit Bank Mandiri. Per Juni 2017, bank berkode saham BMRI ini mencatat realisasi pembiayaan infrastruktur senilai Rp 133,7 triliun, naik 15%.
Sejumlah sektor infrastruktur seperti transportasi, migas, tenaga listrik, konstruksi dan perumahan menjadi pendorong kinerja kredit infrastruktur Bank Mandiri. Baki debit kredit transportasi tercatat paling besar, senilai Rp 36 triliun, disusul kredit tenaga listrik Rp 27 triliun. Serta kredit untuk energi migas bernilai Rp 20 triliun.
Sedangkan sektor konstruksi dan perumahan rakyat, masing-masing mencatat realisasi pembiayaan Rp 13,1 triliun dan Rp 10,1 triliun. Royke Tumilaar, Direktur Bank Mandiri mengatakan , kredit sektor infrastruktur tahun ini merupakan salah satu pendorong pertumbuhan kredit Bank Mandiri.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Andy Ferdinand dalam risetnya menuliskan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri paruh pertama sebesar 11,6%, ditopang oleh kredit korporasi, termasuk infrastruktur, dan diikuti kredit konsumsi.
Pun BNI, proyek infrastruktur pemerintah maupun BUMN menjadi tumpuan kredit. Riset PT Buana Capital, menyebut, kredit infrastruktur senilai Rp 136,3 triliun menyumbang 33,1% terhadap total kredit BNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News