Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan giat mengincar pendanaan. Contohnya PT Radana Bhaskara Finance Tbk yang membidik pendanaan dari perbankan.
Direktur Utama Radana Finance Evy Indahwaty mengatakan, pihaknya membutuhkan pendanaan dari bank sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Pendanaan itu berasal dari perbankan domestik dengan porsi 80%, sisanya dari bank luar negeri.
Untuk saat ini, menurut Evy, pendanaan dari perbankan lebih memungkinkan ketimbang penerbitan obligasi maupun medium term note (MTN). Alasannya, kondisi pasar belum pulih pasca kasus gagal bayar perusahaan multifinance.
“MTN multifinance kemungkinan tidak mudah setelah ada kasus gagal bayar multifinance sehingga hal ini jadi pertimbangan kami untuk tidak menerbitkan dulu,” kata Evy kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5).
Akibat kasus gagal bayar itu, Radana Finance terpaksa tidak menerbitkan MTN tahun ini. Evy memprediksi penerbitan MTN kali ini tidak akan mudah maka itu Radana lebih mengutamakan pendanaan dari bank yang mempunyai potensi lebih besar.
Padahal pada tahun 2017, perusahaan pembiayaan ini sempat menerbitkan surat utang jangka menengah itu sebanyak tiga kali menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Adapun nilai total penerbitan MTN saat itu sebesar Rp 185 miliar. Berupa penerbitan MTN I Radana Finance Tahun 2017 Seri A sebesar Rp 60 miliar, kemudian MTN I Radana Finance Tahun 2017 Seri B senilai Rp 65 miliar dan MTN I Radana Finance Tahun 2017 Seri C Rp 60 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
