Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Prospek bisnis jual beli saham tahun ini diprediksi lebih baik dibanding tahun lalu. Melihat kondisi itu, manajemen PT Reliance Capital menargetkan ada tambahan 4.000 nasabah baru.
"Saat ini kami memiliki 6.000 nasabah," terang Nicky Hogan, Direktur Utama Reliance Capital. Jumlah nasabah itu merupakan nasabah yang aktif bertransaksi menggunakan fasilitas yang dimiliki Reliance Capital.
Menurutnya, selama ini manajemen fokus untuk menyasar segmen ritel. Ada beberapa nasabah institusi, tapi tetap nasabah ritel memiliki kontribusi 90% dari keseluruhan transaksi. Per Januari lalu, nilai transaksi Reliance Capital mencapai Rp 2,71 triliun, sementara nilai transaksi periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun.
Nicky optimistis penambahan nasabah tersebut bakal tercapai. Terlebih, "Kondisi market saat ini memang sangat mendukung. Semoga bisa terus berlanjut sehingga kami semakin mudah mengejar target," terang Nicky
Saat ini, Reliance Capital memiliki 18 kantor cabang. "Kami tidak akan menambah cabang tahun ini, cukup mengembangkan kualitas yang sudah ada saja," imbuh Nicky.
Demi membuat nasabah baru semakin terpikat, manajemen mengenakan tarif atau fee yang cukup murah. Fee beli layanan online trading sebesar 0,18%, fee jual 0,28% dan initial deposit Rp 10 juta. Sementara untuk transaksi reguler, manajemen mengenakan fee beli ,2%, fee jual 0,3% dengan initial deposit Rp 25 juta. Tapi untuk segmen mahasiswa, manajemen menetapkan initial deposit hanya Rp 5 juta.
"Tahun ini, kami targetkan nilai transaksi harian naik 50% menjadi Rp 120 miliar per hari," ujar Nicky. Sayang, ia enggan mengungkapkan berapa besar target pendapatannya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News