Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana rights issue jumbo PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) tinggal selangkah lagi. KB Bukopin telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan rights issue dalam rangka penambahan modal senilai Rp 12 triliun.
Penambahan modal kepada Bank KB Bukopin ini akan menjadi rights issue terbesar di awal 2023 di Indonesia. KB Kookmin Bank, yang merupakan bagian dari grup raksasa keuangan dari Korea, KB Financial Group (KBFG) akan bertindak sebagai pembeli siaga dan siap untuk kembali menyuntikkan modal ke Bank KB Bukopin.
Sebelumnya, sejak tahun 2018 KBFG melalui KB Kookmin Bank telah menginvestasikan lebih dari Rp10 triliun ke Bank KB Bukopin.
“Dengan telah didapatkan pernyataan efektif dari OJK ini, Bank KB Bukopin akan dapat segera merealisasikan rights issue sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Penambahan modal melalui rights issue ini dilakukan untuk menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan” kata Deputy President Director KB Bukopin, Robby Mondong dalam siaran pers, Senin (8/5).
Rencana penambahan modal yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 November 2022 ini akan dilakukan melalui melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII).
PUT VII ini akan menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak 119,99 miliar saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham BBKP yang tercatat pada tanggal 10 Mei 2023. Setiap 1 (satu) HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 (satu) saham kelas B dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham.
Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka BBKP akan memperoleh dana R p11,99 triliun.
Robby menjelaskan, suntikan modal baru ini diharapkan akan membuat Bank KB Bukopin semakin siap berkompetisi di layanan industri keuangan Nasional. Bank KB Bukopin bertekat tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen usaha kecil menengah (UKM) dan ritel.
"Sementara adanya dukungan berupa pengembangan digitalisasi TI, diharapkan dalam jangka menengah akan mampu mendorong pertumbuhan bisnis menuju arah yang semakin stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan," tambah Roby.
Sebagai informasi, KB Financial Group yang didirikan sejak tahun 1963 ini adalah grup bisnis keuangan terbesar di Korea, dengan total aset mencapai US$ 560,1 miliar serta basis pelanggan mencapai 70% populasi Korea.
Dikenal sebagai entitas bisnis keuangan yang paling menguntungkan, solid, dan stabil, KB Financial Group memiliki peringkat kredit tertinggi di antara bank-bank Korea.
Senin (8/5), saham BBKP naik 9,9% ke Rp 111 per saham.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Naik, KB Bukopin Catat Peningkatan Pendapatan Bunga Senilai Rp1,1 T
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News