Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Jelang tutup tahun, PT Taspen menggelar aksi korporasi. Pengelola dana pensiun aparatur sipil negara ini mengambil alih kepemilikan saham PT Pos Indonesia di PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap).
Merogoh kocek Rp 324 miliar, Taspen membeli 202 juta saham Bank Mantap dari PT Pos Indonesia. Jumlah saham ini setara dengan 100% kepemilikan saham PT Pos di Bank Mantap yang tercatat 20,2%.
"Dengan jual beli saham ini, kepemilikan saham Taspen di Bank Mantap naik jadi lebih dari 40%," kata Iqbal Latanro, Direktur Utama (Dirut) Taspen, Rabu (28/12).
Iqbal mengatakan, keputusan mengakuisisi saham PT Pos Indonesia di Bank Mantap tak lepas dari kinerja positif bank tersebut. Meski usianya relatif muda, hingga 30 November 2016 lalu, aset Bank Mantap mencapai Rp 6,428 triliun.
Adapun, laba bersih perusahaan itu Rp 49,391 miliar, naik 123% dari posisi 30 November 2015 yang sebesar Rp 22,124 miliar. Walhasil, Iqbal yakin, keputusan menguasai 40,4% di Bank Mantap akan jadi investasi yang menguntungkan bagi Taspen dalam jangka panjang.
Harus hengkang dari kepemilikan di Bank Mantap, Dirut PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono mengatakan langkah melepas saham di Bank Mantap merupakan bagian dari pembenahan bisnis perusahaan negara ini.
Toh, "Lini bisnis kami sendiri bukan di perbankan," ungkapnya. Dengan pasar peserta pensiunan Taspen yang saat ini terbilang besar, yakni mencapai 2,7 juta orang, bisnis Bank Mantap berpeluang lebih mocer. Namun, Iqbal berjanji akan memperlakukan bank lain dengan adil dalam menyalurkan manfaat ke peserta Taspen.
Taspen mengaku tak akan menganakemaskan Bank Mantap dalam tugasnya menyalurkan manfaat kepada para peserta Taspen. "Kami akan melakukan equity treatment ke mitra-mitra dari perbankan," katanya.
Bank lain terbuka kesempatan ikut jadi penyalur manfaat para pensiunan yang saat ini mencapai 48 bank, ditambah dengan PT Pos. Merupakan bank hasil joint venture antara PT Bank Mandiri Tbk, PT Taspen, dan PT Pos Indonesia, Bank Mantap fokus menggarap para pensiunan serta usaha, mikro, kecil dan menengah alias UMKM.
Sayang, belum jelas benar, pasca hengkangnya PT Pos, Bank Mantap akan sulih nama. Yang pasti, pasca akuisisi saham PT Pos oleh Taspen, kepemilikan bank ini adalah Bank Mandiri 58,25%, PT Taspen 40,8%, dan sisanya 1,35% dimiliki perorangan.
Hingga November 2016, bank yang merupakan hasil alih nama Bank Sinar Harapan Bali ini, berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 4,5 triliun, tumbuh 210% dari periode yang sama tahun 2015 yang baru Rp 1,45 triliun.
Perinciannya: Rp 2,36 triliun merupakan kredit ke para pensiunan. Kredit ini naik 1.880% dibandingkan periode sama 2015 yang hanya Rp 119 miliar. Sisanya kredit UMKM, khususnya segmen ritel mencapai Rp 1,08 triliun, tumbuh 54,4% persen dibandingkan dengan akhir November 2015.
Dengan torehan kinerja tersebut, aset dan laba Bank Mantap meroket. Dus, dengan kinerja cemerlang, tak salah jika para pensiunan bisa berharap bila investasi mereka di Bank Mantap kelak bisa membawa manfaat lebih besar ke pensiunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News