Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) melakukan Initial Public Offering (IPO) di tengah kerugian selama tiga tahun berturut-turut.
CEO dan Co-Founder Grup Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan alasan perusahaan melakukan IPO saat ini karena melihat peluang akuisisi yang dirasa begitu pas terhadap PT Pratama Interdana Finance (PIF), termasuk dari segi harga.
“Sederhananya, kami melihat opportunity multifinance yang relatif bersih dan pricing juga oke,“ ucap Ivan di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (3/7).
Baca Juga: Akseleran Terapkan Sejumlah Strategi Agar Kredit Macet di Bawah 1% hingga Akhir 2023
Ivan menganggap saat ini merupakan momen yang bagus untuk membidik dana segar untuk mengakuisisi perusahaan multifinance. Adapun alasan Akseleran lainnya melakukan IPO, yakni untuk ekspansi usaha.
Selain itu, Ivan menyebut dengan melakukan IPO, nantinya perusahaan tidak cuma merangkul pendanaan dari venture capital, tetapi juga bisa aset management hingga retail investor.
"Kami juga mau mengajak ekosistem Akseleran supaya bisa meningkatkan stickines. Jadi, kami punya lender dan borrower banyak, kemudian diajak supaya bisa meningkatkan stickines juga," ungkapnya.
Ivan juga menerangkan perusahaannya terus berkomitmen untuk terus mengimprovisasi bisnis baru, bukan hanya soal kinerja penyaluran, keuangan, tetapi secara good governance dan kredibilitas. Sebab, hal tersebut penting dalam bisnis finansial.
"Kalau menjadi Tbk, tentu akan meningkatkan kredibilitas kami," kata Ivan.
Sementara itu, Akseleran Group akan menggunakan dana hasil IPO untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, yakni sekitar Rp 36,5 miliar digunakan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF), kemudian sekitar Rp 200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja.
Ivan juga mengemukakan akuisisi tersebut nantinya akan mendorong pertumbuhan laba di kuartal IV-2023.
“Artinya, kalau bisa menaikkan pendapatan 30% tanpa increation Opex kami sudah positif, kami yakin kuartal IV sudah positif,“ ujarnya.
Berdasarkan prospektus, perusahaan mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 4,35 miliar per 31 Januari 2023. Kerugian perusahaan tercatat naik 127,25%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 1,91 miliar.
Baca Juga: Group Akseleran Klaim Pendapatan Bertumbuh di Tengah Kerugian Selama 3 Tahun
Namun, dalam catatan keuangan, perusahaan mengalami kerugian pada 2020 sebesar Rp 54,71 miliar. Hal sama juga terjadi pada tahun selanjutnya, yaitu Rp 30,29 miliar dan pada 2021 sebesar Rp 22,47 miliar. Sehingga perusahaan belum mencetak keuntungan selama tiga tahun.
Di tengah kerugian, perusahaan tetap mencatatan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun. Tercatat, pendapatan pada 2020 sebesar Rp 18,2 miliar, sedangkan 2021 dan 2022 naik masing-masing menjadi Rp 39,6 miliar dan Rp 71,4 miliar. Adapun pencapaian awal tahun, pendapatan Akseleran juga bertambah dari Rp 4,32 miliar menjadi Rp 455 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News