Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan berhitung matang terhadap sindikasi (pinjaman dalam dollar AS) di saat kondisi nilai tukar rupiah sedang terpuruk seperti sekarang ini.
PT Federal International Finance (FIF) bahkan memutuskan untuk rehat sejenak terhadap opsi sindikasi. Presiden Direktur FIF, Suhartono mengatakan, saat ini pihaknya tidak memiliki sindikasi.
Menurutnya, kondisi saat ini lebih tepat menggunakan pendanaan yang berasal dari dalam negeri. Kondisi saat ini berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana FIF banyak memperoleh sindikasi dari Jepang. Dalam menggunakan sindikasi, perusahaan pembiayaan Astra Group ini sangat matang menghitung biaya SWAP.
"Saat ini SWAP mahal. Pendanaan kita dari Indonesia dulu deh. Nanti ketika kondisi market bagus, barulah kita berhubungan dengan sumber investor asing," pungkas Suhartono.
Dikatakan Suhartono, hal terpenting dari sindikasi adalah sumbernya. Saat ini, FIF telah menjalin nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan beberapa investor asing. Mereka berasal dari Belanda, Prancis, Korea dan lain-lain. Dalam MoU FIF dengan investor tersebut, disebutkan bahwa komunikasi akan terus berjalan meski tidak saling mengikat.
Apabila kondisi pasar mendukung, maka FIF akan berhubungan (menggunakan opsi sindikasi) dengan investor. Sebaliknya, apabila kondisi pasar kurang menggembirakan seperti saat ini, pihaknya lebih mengutamakan opsi pendanaan dari dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News