Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Melandainya sektor pertambangan memaksa perusahaan pembiayaan memutar otak agar laju pembiayaannya tetap tumbuh. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi pembiayaan.
Seperti dilakukan PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance. Direktur SAN Finance Andrijanto mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi perlambatan sektor pertambangan sejak tahun lalu.
Antara lain dengan melebarkan unit usaha pada pembiayaan factoring, modal kerja, dan multiguna. Secara perlahan, SAN Finance mulai mengurangi porsi pembiayaan alat berat dan mengalihkannya pada pembiayaan di tiga sektor itu.
"Saat ini porsi pembiayaan alat berat kami masih dominan yakni 80%. Sisanya pembiayaan factoring, modal kerja, dan multiguna. Perlahan-lahan kami akan mengurangi porsi alat berat dan dialokasikan ke pembiayaan lainnya," terang Andrijanto kepada KONTAN, Rabu (5/9).
Strategi tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi lesunya sektor pertambangan yang turut berdampak pada merosotnya pembiayaan alat berat. Sebagai gambaran, penjualan alat berat sepanjang semester I-2015 turun signifikan antara 25%-30%.
Ia memprediksi, hingga akhir tahun belum ada tanda-tanda kondisi akan membaik. Kalaupun semester II-2015 ada pertumbuhan yang disumbang dari proyek-proyek infrastruktur, namun hal tersebut belum banyak membantu.
"Semester kedua, ekspektasi kami lebih positif. Ada harapan dari proyek infrastruktur pemerintah yang mulai efektif. Namun untuk pertumbuhan alat berat, sepertinya belum," ujar Andrijanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News