kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Sejumlah Multifinance Sambut Positif Adanya Pemberian Insentif Opsen Pajak Kendaraan


Minggu, 19 Januari 2025 / 20:43 WIB
Sejumlah Multifinance Sambut Positif Adanya Pemberian Insentif Opsen Pajak Kendaraan
ILUSTRASI.  (KONTAN/Carolus Agus Waluyo) Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance turut angkat bicara terkait pemberian insentif opsen PKB dan BBNKB.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance turut angkat bicara terkait pemberian insentif opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB). PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengaku menyambut baik kebijakan yang diterapkan pemerintah itu. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan kebijakan itu diharapkan dapat membangkitkan gairah masyarakat untuk membeli kendaraan. Bersamaaan dengan hal itu, CNAF akan memaksimalkan peluang dalam pembiayaan kendaraan.

"Tentunya, CNAF juga akan hadir menawarkan solusi pembiayaan kendaraan," ucapnya kepada Kontan, Sabtu (18/1).

Secara keseluruhan, Ristiawan mengatakan prospek pembiayaan kendaraan pada tahun ini diharapkan dapat bertumbuh. Ditambah dengan adanya keringanan opsen pajak yang diberlakukan beberapa daerah tentunya dapat menjadi peluang yang menarik untuk CNAF dapat makin agresif dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan. 

Baca Juga: Ini Tanggapan CNAF Terkait Adanya Pemberian Insentif Opsen Pajak Kendaraan

"Diharapkan, masyarakat menyambut baik hal tersebut dan dapat segera melakukan proses pembiayaan kendaraan," tuturnya.

Sampai Desember 2024, CNAF mencatatkan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp 9,96 trilun. Nilai itu tumbuh 11,4%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,94 triliun. Ristiawan menyampaikan pertumbuhan CNAF itu dilandaskan atas kemampuan perusahaan dalam mitigasi berbagai potensi di tengah menurunnya daya beli konsumen. 

"Salah satunya dengan mengedepankan digitalisasi dalam proses transaksi. Ditambah menerapkan prinsip kehati-hatian dan metode risk based pricing, yaitu penentuan suku bunga berdasarkan tingkat risiko nasabah," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ristiawan mengatakan CNAF menargetkan pembiayaan mencapai Rp 9,5 triliun pada 2025. Untuk mencapai target itu, CNAF akan melakukan berbagai penyesuaian strategi, salah satunya diversifikasi produk untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan baru dan menjaga kesehatan portofolio perusahaan.

Senada dengan CNAF, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga menyambut positif adanya kebijakan tersebut. Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan hal itu dapat memberikan dampak positif bagi industri pembiayaan kendaraan dengan meringankan beban biaya yang harus ditanggung oleh konsumen.

"Dengan demikian, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru maupun bekas, yang pada akhirnya akan mendorong penyaluran pembiayaan kendaraan," ujarnya kepada Kontan, Jumat (17/1).

Secara keseluruhan, Elisabeth mengatakan prospek pembiayaan kendaraan multifinance diharapkan akan menguat pada tahun ini. Hal itu didukung dengan kebijakan pemerintah dan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang melandai. 

"Kebijakan tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, khususnya di segmen otomotif," tuturnya.

Selain itu, dengan dukungan pemulihan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan transportasi pribadi, MUF optimistis target pembiayaan kendaraan dapat tercapai pada tahun ini. Adapun target pembiayaan MUF pada tahun ini sebesar Rp 25 triliun. 

Untuk mencapai target tersebut, MUF akan menerapkan berbagai strategi, seperti memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri dan BSI, baik untuk untuk penyaluran pembiayaan captive market maupun memperkuat pendanaan melalui skema joint financing. 

Hingga akhir 2024, Elisabeth menerangkan penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 21,6 triliun. Nilai itu tumbuh 4,5%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023. Dia bilang peningkatan itu didorong oleh tingginya permintaan di segmen kendaraan baru. Ditambah adanya faktor berbagai promo menarik yang ditawarkan MUF, kerja sama yang luas dengan mitra dealer, sinergi dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI), serta kepercayaan konsumen terhadap layanan MUF.

Sementara itu, PT BCA Finance menilai adanya keringanan opsen pajak kendaraan akan berdampak positif untuk industri multifinance. 

"Dengan adanya kebijakan itu, semoga bisa mendongkrak pertumbuhan pembiayaan kendaraan tahun ini," ucap Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan, Jumat (17/1).

Roni menyampaikan BCA Finance telah menyalurkan total pembiayaan baru sebesar Rp 47,7 triliun. Nilai itu naik 9,6%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023 yang sebesar Rp 43,5 triliun. Adapun BCA Finance menargetkan penyaluran pembiayaan pada tahun ini sebesar Rp 52,1 triliun.

Sebelumnya, Kemenkeu mengatakan bahwa kebijakan opsen pajak daerah tetap berlaku mulai 5 Januari 2025, sesuai amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD).

Deni menjelaskan kebijakan pemberian insentif fiskal berupa keringanan atau pengurangan PKB dan BBNKB selaras dengan amanat UU HKPD, bahwa implementasi opsen pajak daerah tidak menambah beban maksimal Wajib Pajak.

"Hal tersebut karena sejatinya tujuan/manfaat opsen adalah untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak melalui sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota," katanya kepada Kontan.

Sampai 16 Januari 2025, Deni menyebut ada 26 provinsi yang menetapkan Peraturan Gubernur atau Keputusan Gubernur terkait pemberian insentif fiskal tersebut. 

Baca Juga: Opsen Pajak Tetap Berlaku, Begini Nasib Saham Emiten Otomotif

Selanjutnya: Intip Prospek Aset Kripto Jelang dan Pasca Pelantikan Trump

Menarik Dibaca: Perbanyak Fitur, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×