Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Hingga paruh pertama 2010, Dana Pensium Lembaga Keuangan (DPLK) BNI mencatat hasil investasi sebesar Rp 185 miliar. Angka ini turun 5% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 190 miliar sampai Rp 200 miliar.
Kepala DPLK BNI Bambang Endratno mengungkapkan, penurunan ini adalah hal yang wajar, mengingat tahun 2009 lalu, kondisi pasar uang masih relatif lebih tinggi ketimbang tahun ini.
"Ditambah lagi, saat ini, bunga di pasar uang agak turun," jelas Bambang Endratno kepada KONTAN, Selasa (6/7).
Maklum saja, 68% dana kelolaan DPLK BNI masih mengandalkan investasi dari portofolio pasar uang. Padahal, kecenderungan yield (imbal hasil) tinggi, baik di pasar uang maupun pasar saham, hanya terjadi kalau kondisi ekonomi sedang tidak stabil.
Dengan kondisi perekonomian saat ini yang cukup terjaga, apalagi dengan portofolio saham yang belum menjadi pilihan utama peserta DPLK BNI, Bambang bilang, jangan berharap nilai investasi tahun ini bakal membumbung tinggi.
Oleh karena itu, Return on Investment (RoI) dari dana kelolaan DPLK BNI tahun ini juga dipatok se-realistis mungkin, hanya berkisar 10% sampai 11%.
"Kalau portofio saham dan obligasinya banyak, mungkin saja pengembalian hasil investasinya bisa lebih tinggi," imbuh Bambang.
Sekadar informasi, sepanjang tahun 2009 lalu, DPLK BNI membukukan hasil investasi sebesar Rp 385,47 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, hasil investasi tersebut mengalami kenaikan sebanyak 44%, dari Rp 267,65 miliar.
Bambang menambahkan, hingga paruh pertama tahun ini, aset dana kelolaan DPLK BNI sudah mencapai Rp 4,56 triliun. Diharapkan, total aset sampai akhir tahun ini bakal tembus sampai Rp 5 triliun. "Kami juga berharap, di 2010 ini, kepesertaan DPLK BNI bisa mencapai 500.000 orang," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News