Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Sequis Aset Manajemen (SAM) menargetkan bisa masuk jajaran sepuluh besar di industri manajer investasi dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapai target tersebut, ada beberapa langkah yang akan diambil. Diantaranya lebih banyak menyasar segmen ritel untuk menjadi nasabah SAM.
Hal ini tak lepas dari penetrasi reksadana yang masih minim di Indonesia. Menurut data Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesai (APRDI), penetrasi reksadana masih belum sampai 1% dari total populasi yang ada.
Pemasaran lewat jalur online pun jadi salah satu pilihan mengingat penggunaan internet yang begitu tinggi di negeri ini.
Memang potensi perolehan dana kelolaan per nasabah dari segmen ritel ini terbilang kecil. Namun, lewat pemasaran online yang biayanya lebih rendah, maka memungkinkan perseroan untuk tetap mendapatkan margin yang lumayan.
Tapi, SAM tak cuma menyasar segmen nasabah ritel. Dari kelima produk yang sudah dimiliki saat ini, beberapa segmen pasar juga turut diincar, mulai dari institusi, korporasi, sampai dana pensiun. "Kelima produk yang kami miliki sudah cukup memfasilitasi berbagai kebutuhan," kata Direktur SAM Poniman Zheng, Kamis (15/9).
Di samping itu, perseroan juga bakal dapat bantuan teknis dari Nissay Asset Management (NAM) yang merupakan bagian dari Nippon Life Group. Sekadar informasi, Nippon Life adalah satu pemegang saham PT AJ Sequis Life yang merupakan induk usaha SAM.
Contoh bantuan teknis yang akan diterima SAM, kata Poniman adalah dalam rangka pengembangan produk-produk baru. Salah satu produk anyar yang sedang disiapkan adalah jenis reksadana terproteksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
