Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang masa pandemi corona ini, banyak deposan memarkir dana di bank besar, terutama bank BUKU 4. Alhasil, simpanan deposito bank besar makin gemuk. Hingga kini, bank besar menguasai pasar simpanan maupun pinjaman. Kelompok bank BUKU 4 menguasai 50% deposito di perbankan dengan total simpanan Rp 1.389,16 triliun per Agustus 2020, dari seluruh deposito nasabah sebesar Rp 2.789,06 triliun.
Simpanan deposito di bank besar mengalami kenaikan, dari kuartal tiga ke kuartal empat tahun ini. Soalnya, ada deposan yang memindahkan simpanan mereka dari bank kecil ke bank besar semasa pandemi ini. Padahal, bunga deposito yang mereka terima relatif kecil. Namun, preferensi orang menaruh dana mereka tetap di deposito yang dianggap aman, di masa resesi seperti sekarang.
Menurut bank-bank, pertumbuhan deposito di tahun ini berbeda. Pasalnya, sekarang ini pertumbuhan deposito di bank banyak digerakkan oleh segmen retail yaitu nasabah small medium enterprise dan nasabah individual, serta segmen wholesale yaitu nasabah middle corporate. Mereka lebih memilih menaruh dana di deposito karena tidak melakukan ekspansi.
Deposan merasa aman menaruh dana mereka di bank, karena lembaga ini memiliki regulasi yang ketat soal keamanan dana. "Apalagi, dana deposito juga dijamin oleh LPS," ujar Fithra Faisal Hastiadi, Ekonom dari Universitas Indonesia (UI). Meski penjaminannya sebatas Rp 2 miliar per individu.
Benar, bahwa banyak orang berminat menyimpan dana mereka di deposito. Namun, ternyata tak sedikit pula yang belum paham aturan main deposito. Salah satu contohnya adalah gugatan seorang warga Surabaya pada sebuah bank, karena menduga uang depositonya hangus setelah bertahun-tahun.
Bagaimana tren deposito dan bunganya ke depan? Seperti apa aturan main deposan agar tetap cuan? Ikuti di Tabloid KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
