Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menyampaikan ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi pada tahun depan. Direktur SMMA Felix mengatakan SMMA mengatakan salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi, termasuk dari sisi ekonomi.
Felix menerangkan tantangan dari sisi ekonomi terbesar dipicu oleh nilai suku bunga baik The Fed maupun Bank Indonesia (BI).
"The Fed menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. Kami berharap dari sisi The Fed sudah mempertahankan dan berharap juga turun pada tahun depan. Ya, kami juga berharap sama kebijakan BI, malah lebih bagus karena dalam negeri," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).
Baca Juga: SMMA Sebut Belanja Modal Tahun Depan Difokuskan untuk Digitalisasi
Dengan demikian, kata Felix, apabila suku bunga menurun, tentu hal itu akan menopang ekonomi Indonesia dan berdampak kepada Indonesia juga cukup baik.
Sementara itu, Felix juga berharap pada tahun depan kinerja di semua lini bisnis bisa terus bertumbuh. Ditambah apabila banyak produksi kendaraan, pembiayaan, kredit, dan banyak orang mau membeli kendaraan, tentu akan meningkatkan kinerja semua lini, termasuk asuransi.
"Sejalan dengan tujuan kami yang selalu menanamkan kepada mereka (semua lini bisnis) untuk bisa bertumbuh dari tahun ke tahun," katanya.
Berdasarkan data perusahaan pada paparan publik, kontribusi net income terbesar berasal dari PT Asuransi Sinar Mas yang tercatat hingga September 2023 sebesar Rp 496,31 miliar. Selanjutnya, disusul net income PT Asuransi Simas Jiwa terhadap SMMA hingga September 2023 sebesar Rp 125,05 miliar.
Sementara itu, laba tahun berjalan perusahaan hingga September 2023 tercatat sebesar Rp 1,5 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 41,50%, jika dibandingkan September 2022 yang sebesar 1,06 triliun. Adapun pendapatan SMMA per September 2023 sebesar Rp 18,96 triliun, atau terkontraksi 24,52% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 25,12 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News