Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi terkait penyebaran virus ransomware. Beberapa strategi ini merujuk salah satunya pada peningkatan keamanan pusat data.
Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, pihaknya sudah melakukan pencegahan dengan memberikan informasi yang menyeluruh kepada seluruh pegawai BRI.
"Selain itu kami juga memasang agen di server yang bersentuhan langsung dengan internet," ujar Hari, Senin (15/5).
Fungsi agen ini adalah sebagai host intrussion detection system (IDS) yang mengidentifikasi sedini mungkin kegiatan atau indikasi serangan, perubahan konfigurasi, pengambilalihan hak akses previllage user.
Strategi kedua adalah dengan memonitor dengan ketat traffic mencurigakan yg masuk ke pusat data via DMZ, melalui sistem monitoring tools.
Selain itu bank berkode BBRI ini juga memantau traffic yg masuk ke DC dari internal jaringan melalui perangkat IPS (Intrution Prevention Systems), yang secara otomatis mem-block traffic yg mengandung virus atau malware.
BRI juga akan mempelajari patch yg sudah diluncurkan oleh Microsoft untuk menangani wannacry. Baik untuk server maupun endpoint. Bila sudah dianalisa dampaknya akan segera dilanjutkan ke server-server di BRI dan di publikasi ke Unit Kerja Operasional (UKO).
Menurut Hari, BRI juga akan melakukan pengujian penetration test aplikasi kritikal, seperti aplikasi mobile dan internet, dengan memanfaatkan pihak ketiga yg independent.
BRI uga akan meminta para pemimpin unit kerja memastikan bahwa setiap unit kerja binaan masing-masing, pekerja pengguna PC/Notebook melaksanakan langkah-langkah pencegahan dan pengamanan sebagaimana yg diberikan oleh Kantor Pusat BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
