Reporter: Adisti Dini Indreswari, Feri Kristianto |
JAKARTA. Industri perbankan boleh saja mengaku telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) sebagai buntut luruhnya suku bunga acuan alias BI rate. Mereka juga mengaku telah menurunkan suku bunga "turunannya", seperti kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.
Tapi, industri multifinance mengaku tidak merasakan penurunan bunga pinjaman bank. Mereka mengaku, suku bunga kredit perbankan masih tinggi, sekitar 10%-12% per tahun. "Bank sebagai sumber dana kami belum menurunkan suku bunga pinjaman," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia, Kamis (15/12).
Hingga saat ini, sekitar 65% kebutuhan dana perusahaan pembiayaan berasal dari pinjaman perbankan. Jumlah tersebut lumayan signifikan. Makanya, kalau perbankan menurunkan suku bunga pinjaman mereka, otomatis, perusahaan pembiayaan pasti mengikuti. Ujungnya, konsumen yang diuntungkan
Dalam hitung-hitungan Wiwie, bunga kredit multifinance bisa turun sekitar 1%. "Apalagi inflasi juga rendah," ujar Wiwie.
Ajukan penurunan
Lantaran masih menanggung bunga tinggi, hingga kini belum satu pun multifinnance yang menurunkan suku bunga kredit mereka. Tengok saja bunga kredit Adira Dinamika Multi Finance. Pembiayaan sepeda motor di anak usaha Bank Danamon ini masih menawarkan bunga 22%. Sedangkan suku bunga kredit mobil sekitar 15%.
Direktur Keuangan Adira, I Dewa Made Susila menjelaskan, meski BI telah memangkas suku bunga acuan, itu bukan satu-satunya indikator. "Deposito dan tabungan lebih menjadi indikator untuk cost of fund," ujarnya, kemarin.
Sekitar 70% kebutuhan dana Adira berasal joint financing dengan induk usaha. Sisanya bersumber dari penerbitan obligasi dan pinjaman bank lain. Saat ini, Adira Finance bekerja sama dengan enam bank. Suku bunga pinjaman bank yang Adira terima antara 8%-9% per tahun.
Selain di lini pembiayaan konsumen, bunga kredit di lini sewa guna usaha juga belum turun. "Sampai hari ini, bunga perbankan belum turun, jadi kami juga belum," ujar Andrijanto, Direktur Keuangan Surya Artha Nusantara (SAN) Finance, kemarin.
Saat ini, SAN Finance mematok bunga kredit alat berat sekitar 14%-15%. Sekitar 40% sumber dana anak usaha Astra International itu dari bank dalam negeri. Sisanya dari pinjaman bank luar negeri dan pasar modal, dengan komposisi masing-masing 30%.
Saat ini, SAN menjalin kerja sama dengan lebih dari 20 bank, baik dalam maupun luar negeri. Rata-rata, bunga kredit perbankan ke SAN antara 9%-10%.
Sebenarnya beberapa perusahaan multifinance tidak tinggal diam. Mandiri Tunas Finance, misalnya, mengajukan penurunan suku bunga kredit ke induk usahanya, Bank Mandiri. Sayang, permintaan itu belum mendapat jawaban. "Sudah kami ajukan turun 0,5%," ujar Harjanto Tjitohardjojo, Direktur Mandiri Tunas Finance.
Saat ini, suku bunga kredit di Mandiri Tunas Finance berada di kisaran 6%-7%. Jika bunga pinjaman bank turun, suku bunga tersebut dipastikan bakal lebih rendah lagi. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News