Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maspion Tbk (BMAS) mengalami penurunan perolehan laba bersih sepanjang tahun 2019 sejalan dengan penurunan net profit perbankan secara nasional. Namun, bank ini yakin tahun 2020 bisa menjaga pertumbuhan laba lebih baik.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perolehan laba bersih bank kecil tergerus tahun 2019. Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I hanya mencatatkan net profit Rp 457 miliar atau merosot 34,7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 700 miliar. Sementara laba bersih bank BUKU II tercatat turun 1,96% menjadi Rp 9 triliun.
Baca Juga: Mengintip kondisi keuangan empat bank BUMN yang buyback saham
Sementara Bank Maspion mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp 59,52 miliar pada tahun 2019. Itu mengacu pada laporan bulanan per Desember. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 71,01 miliar. Artinya terjadi penurunan sebesar 16,18%.
Herman Halim, Presiden Direktur Bank Maspion mengatakan, penurunan laba tahun lalu lantaran masing-masing bank ingin mempertahankan aset. Bunga deposito tetap tidak bisa turun karena bank terpaksa memasang rate tinggi untuk mencegah nasabahnya lari di tengah kondisi ekonomi yang tidak menggembirakan tahun 2019.
"Akibatnya, bunga kredit tidak mungkin naik demi menjaga kesinambungan usaha para nasabah, kualitas kreditnya tidak memburuk. Alhasil gap NIM jadi sempit, yang terjadi adalah pengorbanan margin sehingga pertumbuhan laba tidak sesuai target yang diinginkan," jelas Herman pada Kontan.co.id, Selasa (10/3).
Tahun ini, Herman melihat ruang pertumbuhan Bank Maspion masih luas karena asetnya belum terlalu besar tetapi rasio kecukupan modalnya atau CAR masih cukup tinggi.
Baca Juga: Bank Mayora bidik laba Rp 32,6 miliar di tahun ini, begini strateginya
Meskipun situasi ekonomi tidak kondusif dengan merebaknya wabah virus corona dan bila berkepanjangan bisa mempengaruhi ekonomi nasional, Bank Maspion masih berharap bisa mencapai penyaluran kredit tumbuh dua digit tahun ini.
Guna mendorong pertumbuhan laba tahun ini, Bank Mandiri akan menambah fitur-fitur digital banking dan melakukan inovasi layanan agar menambah pendapatan berbasis fee sehingga pada akhirnya menjadi transaction bank yang akan menggaet dana murah sebanyak mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News