Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan emas masih menjadi bisnis yang gurih bagi industri perbankan syariah. Berapapun harganya, para bankir menilai emas tetap memiliki daya tarik sebagai instrumen investasi.
Per Selasa (17/9) harga emas bersertifikat Antam di logammulia.com tercatat senilai Rp 1.444.000 per gram. Angka tersebut sudah naik sekitar 1,83% secara bulanan dan 34,32% jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu.
Direktur BCA Syariah, Pranata meyakini bahwa instrumen emas tetap menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi masyarakat. Hal tersebut bisa mendorong kinerja bisnis pembiayaan emas.
Ia pun mengaku tidak terlalu khawatir permintaan menurun jika ada perubahan harga emas. Sebab, BCA Syariah selalu melakukan simulasi dampak perubahan harga emas, baik itu naik maupun turun.
“Sejauh ini jika terjadi penurunan harga emas kemungkinan besar masih aman bagi bank dikarenakan ada uang muka 20% dari sisi nasabah,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Logam Industri Menguat, Begini Prospeknya Hingga Akhir Tahun 2024
Sejauh ini pembiayaan murabahah emas (Emas iB) BCA Syariah tetap mampu mencatatkan pertumbuhan positif. Per Juli 2024, kinerjanya tumbuh 138.67% secara tahunan mencapai Rp 97 miliar. Proyeksinya pertumbuhan di akhir kuartal 3/2024 berkisar di 60%-70% secara tahunan.
Melalui pembiayaan emas iB, menurutnya nasabah bisa mendapatkan kemudahan untuk menentukan jumlah emas, angsuran dan jangka waktu yang sesuai dengan kemampuan berinvestasi.
Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan akses masyarakat kepada pembiayaan dengan pengembangan yang dilakukan di aplikasi mobile banking BCA Syariah untuk kemudahan pengajuan pembiayaan secara online.
“Permintaan masih tetap tinggi,” tambahnya.
Sependapat, Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara bilang prospek bisnis pembiayaan emas masih sangat besar. Ia bilang naik atau turunnya harga emas tidak menyurutkan minat nasabah untuk melakukan investasi emas.
“Hal ini karena tren harga emas terus naik,” ujar Pandji.
Hanya saja, ini akan menjadi tantangan jika harga emas terlalu sering mengalami flukutasi. Sebab, itu akan membuat nasabah menunggu untuk waktu yang tepat untuk melakukan investasi emas.
Baca Juga: Reli Harga Emas Terhenti, Masih Ada Prediksi Kenaikan ke US$ 2.600
Hingga Agustus 2024, pembiayaan emas di CIMB Niaga Syariah telah mencapai Rp 800 miliar. Tak main-main, pencapaian tersebut mengalami kenaikan sekitar 143% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Aspirasi sampai dengan akhir tahun adalah sebesar Rp 1 triliun,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengungkapkan bahwa saat ini bisnis emas emang lagi bagus-bagusnya, baik itu cicil emas maupun gadai emas. Kondisi tersebut dikarenakan tren harga emas yang terus menanjak.
Ia pun melihat pertumbuhan bisnis emas di BSI bisa meningkat, setidaknya double digit. Secara nilai, ia optimistis sampai akhir tahun, portofolio dari bisnis emas bisa mencapai Rp 10 triliun, baik itu cicil emas maupun gadai emas. Menurutnya peminat cicil emas maupun gadai emas cukup seimbang.
Hingga Juni 2024, BSI Gadai Emas mencapai Rp 5,4 triliun dengan kenaikan 18,38% yoy. Sementara itu, BSI Cicil Emas mencapai Rp 3,56 triliun dengan kenaikan 100,10% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News