Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank pada tahun ini mengejar pertumbuhan aset salah satunya dari penambahan anak usaha. Pertumbuhan anorganik ini diharapkan bisa semakin meningkatkan pertumbuhan aset terutama bank besar.
Rico Rizal Budidarmo. Direktur Keuangan & Risiko Kredit BNI bilang tahun ini akan mengakuisisi bisnis aset manajemen sesuai dengan rencana holding.
"Kami juga mengembangkan bisnis bancassurance dan syariah sesuai dengan visi misi BNI," kata Rico kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Dengan strategi ini, pada 2018 BNI menargetkan pertumbuhan aset 17%-18% secara tahunan atau year on year (yoy) dengan tetap mengedepankan kualitas.
Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN bilang pada kuartal 1 2018 ini akan menyelesaikan pembentukan anak usaha di bidang multifinance.
"Anak usaha multifinance ini dibentuk dengan melakukan akuisisi terhadap Danareksa Finance," kata Mahelan kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Saat ini menurut Mahelan, pembentukan anak usaha masih dalam proses penyelesaian administratif.
Prospek bisnis multifinance BTN ini adalah di bidang perumahan. Sasaran utamanya adalah nasabah yang memenuhi kriteria feasible dan non bankable.
Dalam lima tahun tahun ke depan BTN mengincar pertumbuhan aset konsolidasi 10%. Khusus 2018, BTN ingin agar aset bisa tumbuh lebih dari 22% yoy.
Peningkatan aset ini akan banyak ditopang oleh KPR, konstruksi rumah dan dana murah.
Sampai Oktober 2017 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total aset bank umum mencapai Rp 7183 triliun atau naik 11,2% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pendorong utama kenaikan aset ini adalah bank besar kelompok BUKU IV dengan kenaikan aset 20,36% yoy.
Sebagai gambaran, aset perbankan Indonesia didominasi oleh BUKU IV dan III yang masing-masing menguasai pangsa pasar 48% dan 35% dari total aset perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News