Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) akan melakukan penambahan modal lewat penawaran umum terbatas atau rights issue. Bank ini menargetkan dana segar dari aksi korporasi tersebut sebanyak-banyaknya Rp 803,32 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia Rabu (1/4), Bank IBK akan menerbitkan PUT II sebanyak-banyak 4,72 miliar saham atau sekitar 39,93% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham rights issue tersebut akan ditawarkan dengan harga Rp 170 per saham.
Baca Juga: Pemegang saham masih berkomitmen tambah modal inti Bank Sahabat Sampoerna
Seluruh dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan Bank IBK untuk memperkuat permodalan dalam menjalankan bisnisnya. Aksi korporasi ini sudah mendapatkan izin dari regulator pada 31 Maret 2020 dan pencatatan di bursa efek dijadwalkan akan dilakukan pada 15 April.
Bank IBK merupakan penggabungan dari PT Bank Mitraniaga Tbk dan PT Bank Agris Tbk. Keduanya resmi merger pada September 2019. Berdasarkan laporan keuangannya per September 2019, modal inti Bank IBK mencapai Rp1,3 triliun dan masuk bank umum kelompok usaha (BUKU) II.
Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menaikkan modal inti minimum perbankan. Dalam POJK nomor 12 tahun 2020 tentang konsolidasi bank umum yang diterbitkan OJK baru-baru ini, modal inti bank BUKU I minimal Rp 3 triliun pada 2022. Tahun ini sudah harus dipenuhi minimal Rp 1 triliun dan tahun 2020 harus sudah Rp 2 triliun.
Baca Juga: Tetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 170 per saham, AGRS bisa raup Rp 803,32 M
Sebelumnya, Direktur Kepatuhan Bank IBK Indonesia ALexander F. Rori mengatakan, perseroan akan meningkatkan ketentuan permodalan yang ditetapkan OJK. Bank ini akan melakukan penambahan modal secara bertahan hingga mencapai Rp 3 triliun tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News