kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tantangan Bank Digital Menjaring Nasabah di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga


Selasa, 03 Januari 2023 / 19:30 WIB
Tantangan Bank Digital Menjaring Nasabah di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Bank Raya terus menggenjot rencana akuisisi nasabah


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank digital masih akan terus melanjutkan akuisisi nasabah tahun ini. Tantangan untuk menjaring nasabah tentu akan semakin besar di tengah tren kenaikan suku bunga.

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan, kenaikan suku bunga tentu akan membuat bank digital menawarkan bunga deposito lebih tinggi lagi agar bisa bersaing dengan bank konvensional.

"Itu jadi salah satu cara bank digital menarik minat nasabah. Namun, resiko-nya biaya dana untuk bayar bunga juga akan tinggi," kata Nico pada Kontan.co.id baru-baru ini.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) per akhir 2022 tercatat memiliki jumlah nasabah penabung digital sebanyak 960.000, meningkat 130.000 dari dua bulan sebelumnya.

Raya Digital Saving baru resmi meluncur pada Februari 2022. Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan, pengguna aktif bulanan aplikasi Raya memiliki rata-rata saldo Rp 600.000. Namun, ia tidak menyebut berapa persen dari total rekening itu yang aktif bertransaksi.

"Kebanyakan dari pengguna memanfaatkan fitur Saku untuk pengelolaan keuangan dan pengaturan transaksi kebutuhan harian," ujar pada Kontan.co.id, Selasa (3/1).

Baca Juga: Perkuat Digitalisasi, Perbankan Tingkatkan Capex IT di Tahun 2023

Bank Raya tidak menetapkan target agresif akuisisi nasabah tahun ini. Ajeng bilang, pihaknya fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan.

Menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas debitur pada bank digital penting untuk menjaga agar bisa bisa tumbuh berkesinambungan. Oleh karena itu, penting bagi bank digital mendorong monthly active users (MAU).

Sedangkan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan gencar menjaring nasabah tahun ini. Bank yang baru meluncur pada Mei 2022 ini menargetkan jumlah nasabah mencapai 10 juta pada saat berusia satu tahun dan menembus 15 juta pada akhir 2023.

Indra Utoyo, Direktur Utama Allo Bank mengatakan, jumlah pengguna Allo Bank per November 2022 telah mencapai 4,2 juta dan sampai ujung 2022 diproyeksikan mencapai 5 juta.

Adapun pengguna aktif bulanan Allo Bank baru mencapai 20%. "Kami menargetkan pengguna yang aktif bertransaksi bisa mencapai 50% dan 10% aktif meminjam," ungkap Indra.

Untuk menarik minat pembukaan rekening Allo Bank, bank milik pengusaha Chairul Tanjung ini akan terus meningkatkan layanan dan mendorong kolaborasi yang dimulai dari ekosistem CT Corp.

Dari situ, lanjutnya, perseroan akan membangun kapabilitas dalam hal operasional, delivery, marketing dan sebagainya. Sehingga target jumlah nasabah yang dikejar diharapkan bisa segera tercapai dan nasabah yang sudah ada semakin aktif bertransaksi.

Sementara jumlah nasabah PT Bank BCA Digital sudah hampir 1 juta. Vera Eve Lim Direktur Keuangan BCA mengatakan, bank yang beroperasi lewat platform Blu tersebut tak ingin terlalu jorjoran dalam menjaring nasabah karena yang diinginkan adalah nasabah yang sudah buka rekening bisa terus melakukan transaksi.

 

"Dengan terus meluncurkan fitur baru dan juga menghadirkan digital loan, kami ingin memastikan dulu model bisnis digital yang diusung ini benar-benar bisa sustainable dan profitable," kata Vera. Per Oktober 2022, pengguna aktif bulanan BCA Digital mencapai 40%.

Sebelumnya, Vera bilang bahwa BCA Digital akan meluncurkan produk kredit digital di awal 2023. Ia menjelaskan, digital loan itu akan diujicobakan sebagai bagian dari proses belajar bank dalam memastikan model bisnis digital mereka bisa dijalankan secara berkelanjutan.

Adapun aplikasi PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan jumlah pengguna sekitar 20 juta per November 2022.angka tersebut telah meningkat signifikan dari September 2021 yang baru mencapai sekitar 9-10 juta nasabah.

Aditya Wahyu Windarwo, Direktur Bisnis BNC mengatakan pengguna aktif pada aplikasi Neobank sekitar 30%.

"Di 2023, selain meningkatkan jumlah user, BNC juga akan meningkatkan kualitas user, termasuk meningkatkan stickiness dengan user, salah satunya adalah dengan melengkapi fitur dan layanan di Neobank sehingga dapat aktif digunakan oleh User Neobank, dengan demikian maka dapat berimbas juga pada kenaikan Fee Based Income BNC," jelasnya.

Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, bank berkode saham BBYB ini menargetkan jumlah pengguna bisa mencapai sekitar 30% juta .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×