Reporter: Ferrika Sari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Mandiri (Persero) atau PNM tengah menyiapkan sejumlah pendanaan baru untuk memenuhi target pembiayaan sebesar Rp 11 triliun di tahun ini.
Di sisa tahun ini, perusahaan pembiayaan milik negara ini telah membidik sumber pendanaan baru, dari penerbitan medium term note (MTN) sebesar Rp 1,2 triliun, fasilitas pembiayaan dari perbankan Rp 2,5 triliun dan pinjaman pemerintah Rp 1 triliun.
“Untuk penerbitan MTN yang seharusnya bulan ini, tapi mundur di September karena ada beberapa fasilitas perbankan yang akan kami tarik,” kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Kontan.co.id, Minggu (26/8).
Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga global maupun Bank Indonesia (BI), tidak mempengaruhi minat PNM untuk menerbitkan surat utang jangka pendek (MTN). Sebab, PNM telah mempunyai calon investor potensial dan memperhitungkan tingkat margin.
Dalam waktu dekat, PNM bakal menerima pinjaman yang berasal dari 6 perbankan. Arief mengaku perseroan telah menandatangi persetujuan pinjaman tersebut dan saat ini tengah menunggu momen yang tepat untuk menarik pinjaman tersebut.
Tiga sumber pendaan tersebut, diperlukan untuk menggenjot pembiayaan di sisa tahun, berupa tambahan pembiayaan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Rp 3,3 triliun dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp 1,52 triliun.
“Pinjaman pemerintah sebesar Rp 1 triliun dari Bank Mandiri yang ditandatangani Minggu lalu. Awalnya pinjaman sebesar Rp 800 miliar, kemudian ditambah lagi Rp 200 miliar. Pendanaan ini khusus pembiayaan program Mekaar,” ungkapnya.
Sampai dengan Juli, PNM mencatatkan outstanding sebesar Rp 11,01 triliun, yang berasal dari program ULaMM Rp 5,012 triliun dan Mekaar Rp 6 triliun. Outstanding sendiri, adalah jumlah kredit yang tercatat pada rekening pinjaman peminjam di bank atau disebut saldo pinjaman.
Dari jumlah outstanding tersebut, pembiayaan yang sudah tersalurkan sebesar Rp 6,2 triliun, atau naik 172% secara year on year (yoy). Pembiayaan tersebut, berasal dari sumber pendanaan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun, MTN Rp 600 miliar, perbankan Rp 867 miliar serta sisa pendanaan tahun lalu.
Dari pencapaian itu, perseroan berhasil menekan kredit macet (NPL) di level 2,14%, atau lebih rendah dari Mei sebesar 2,43%. Atas hal itu, PNM makin optimistis bisa memenuhi target pembiayaan Rp 1 triliun, dengan total nasabah Mekaar mencapai 4 juta orang di tahun ini. Strateginya melalui peningkatan produktivitas dan potensi pembiayaan dari jaringan kantor cabang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News