Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. The Fed atau Bank Sentral Amerika umumkan penahanan suku bunga acuan federal fund rate (FFR) mereka di level 5,25%-5,55% dan masih akan berlanjut ke depannya.
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan, pihaknya tetap fokus mengikuti perkembangan ekonomi dalam negeri yang tentunya juga dipengaruhi oleh situasi global.
Dalam hal ini Lanny menyebut BCA Digital senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam merancang dan menajalankan strategi bank dengan patokan memperhatikan efektivitas dan efisiensi biaya yang dikeluarkan.
“Di tahun 2024 kami akan fokus dalam memperbesar penyaluran kredit dan terus berinovasi dalam mengembangkan produk yang relevan serta meningkatkan kualitas pelayanan yang reliable untuk mendorong jumlah transaksi.”ujar Lanny kepada Kontan (18/4) ketika ditanya soal proyeksi kinerja BCA Digital sepanjang 2024 ini.
Baca Juga: Kinerja Sejumlah Bank Konglomerat Belum Tumbuh Cepat
Dirinya hanya menyebut bahwa BCA Digital berhadap bahwa fundamentla maupun kinerja mereka semakin kuat sehingga prestasi lain dapat ditingkatkan oleh BCA Digital.
Jika diamati berdasarkan laporan keuangan mereka, BCA Digital jadi salah satu bank digital dengan kinerja paling tokcer di dua bulan awal 2024 ini. Per Februari 2024, ,kredit mereka mencapai Rp 4,48 triliunm naik 37,8% secara YoY dari Rp 3,25 triliun pada periode yang sama di tahun 2023 kemarin.
Adapun pendapatan bunga bersih mereka juga naik mencapai Rp 138,06 miliar. Melonjak jauh 84% secara tahunan dari awalnya Rp 75,16 miliar. Sedangkan laba bersih mereka mencapai Rp 16,04 miliar naik cukup jauh juga dari Rp 910 juta masih pada periode yang sama yakni 2 bulan awal tahun 2024.
Sebagai infomasi Head of Corporate Planning BCA Digital, Yoga Halim (9/4) mengatakan abhwa Blu menargetkan bahwa jumlah nasabah mereka tahun ini akan meningkat sebanyak 20% dari 1,7 juta pada akhir 2023 kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News