Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Bank Syariah sepertinya harus berjuang lebih keras untuk mengumpulkan dana haji di tahun depan. Sebab, sudah tidak ada limpahan dana haji dari induk, sehingga bank syariah harus benar-benar mengandalkan setoran dari nasabah langsung untuk mendapatkan dana haji.
Saat pengelolaan dana haji tidak ada limpahan lagi, akan terjadi perebutan dana haji dari masyarakat langsung.
"Hal ini berarti nantinya diperkirakan akan ada persaingan rebutan dana baru haji," ujar Direktur Utama Bank BNI Syariah Dinno, akhir pekan lalu.
Dinno mengatakan, sampai September 2015 ini total dana kelolaan haji di BNI Syariah sebesar Rp 5,5 triliun atau mengalami kenaikan Rp 2 triliun dibandingkan akhir tahun lalu.
Menurut Dinno, ke depannya pertumbuhan dana haji tidak akan sebesar pertumbuhan sebelumnya. Hal ini karena tidak ada lagi limpahan dana haji dari bank induk. Dengan begitu, penerimaan dana haji bank syariah praktis tinggal dari penerimaan baru calon jamaah haji.
Sebagai gambaran, hampir sebagian besar kenaikan CASA BNI Syariah pada 2014 lalu adalah dari dana haji. Sampai September tercatat, dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah sebesar Rp 18,9 triliun, dengan komposisi deposito Rp 10,832 triliun, tabungan Rp 6,803 triliun dan giro Rp 1,681 triliun.
BRI Syariah juga berupaya meningkatkan CASA dari dana kelolaan haji. Direktur Utama BRI Syariah Mochamad Hadi Santosa mengatakan, sampai September 2015, outstanding dana haji yang dikelola BRI Syariah mencapai Rp 7 triliun dengan jumlah jamaah sebanyak 517.000 orang.
“ Porsi pengelolaan dana haji bisa berubah di tahun mendatang tergantung kepada regulasi pemerintah dan variasi produk yang ditawarkan oleh bank syariah ke Depag,” ujar Hadi kepada KONTAN, Rabu, (28/10).
Sampai akhir September 2015, menurut Hadi, kontribusi pengelolaan dana haji terhadap dana murah BRI Syariah belum terlalu besar. Hal ini dikarenakan dana haji tersebut lebih banyak di tempatkan dalam bentuk deposito berjangka.
Group Head Of Treasury & International Banking Bank Syariah Mandiri (BSM), Rahmat Syukri berharap ke depannya kontribusi dana haji pada CASA akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah BSM yang melakukan setoran haji.
Sebagai gambaran, sampai semester I 2015 tercatat bahwa total dana haji yang dikelola BSM sebesar 22%-23% atau yang terbesar di antara bank syariah lain.
Ada pun total dana kelolaan haji di Indonesia mencapai Rp 70 triliun, dan sekitar 50% diantaranya dikelola oleh perbankan nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
