Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Transaksi melalui jaringan ATM diprediksi akan meningkat selama masa liburan akhir tahun. Namun para operator jaringan ATM memperkirakan, jumlah transaksi di masa liburan Natal dan Tahun Baru tak akan setinggi volume transaksi di masa Lebaran kemarin.
PT Artarajasa Pembayaran Elektronik yang merupakan pemilik jaringan ATM Bersama memprediksi, volume transaksi di penghujung tahun akan naik sekitar 15%-20% dari jumlah transaksi di masa normal.
Direktur Utama Artajasa Pembayaran Elektronik Arya Damar menjelaskan, transaksi melalui jaringan ATM Bersama di hari-hari biasa berkisar 5 juta - 6 juta transaksi dalam satu bulan.
Namun karena Desember ini ada masa liburan akhir tahun, maka transaksi melalui mesin ATM Bersama diperkirakan mencapai 6,5 juta. "Liburan kali ini berbeda dengan liburan lebaran, jadi transaksinya juga tak sebesar waktu lebaran," tambah Arya, Senin (1/12).
Sekadar informasi, jumlah transaksi saat lebaran kemarin mencapai lebih dari 7 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,9 triliun. Di masa libur akhir tahun, Arya memprediksi nilai transaksi mencapai Rp 1,7 triliun saja. "Yang jelas, nasabah tak usah kuatir bahwa ATM tak akan kehabisan pasokan," jamin Arya.
PT Rintis Sejahtera bahkan tak memprediksi ada kenaikan selama libur akhir tahun. Direktur Pemasaran PT Rintis Sejahtera Prima Suryono Hidayat bilang, libur akhir tahun tak sepanjang libur lebaran. Penarikan dana akan semakin berkurang karena kebanyakan orang sedang berhemat mengantisipasi krisis. "Paling volume transaksi cuma naik sekitar 10% dari hari biasa," ujar Suryono.
Rudi Ramli Presiden Komisaris PT Daya Network Lestari (Alto) juga memprediksi, transaksi pas Natal dan Tahun Baru tak akan seramai ketika Lebaran. "Mungkin cuma naik sebesar 20% saja dari transaksi biasanya," kata Rudi.
Untuk gambaran saja, di hari biasa, volume transaksi di jaringan ATM Alto mencapai 170.000 per hari. Jadi di masa libur akhir tahun, volume transaksi bisa naik menjadi 204.000 transaksi per hari alias.
Sementara nilai transaksi di masa normal berkisar Rp 1 triliun per bulan. Bulan Desember, nilai transaksi diprediksi naik menjadi Rp 1,2 triliun saja. "Kami jamin semua nasabah tak akan mengalami gangguan sepanjang libur natal dan tahun baru ini," tegas Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News