Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pasar uang antarbank (PUAB) diperkirakan akan tetap stabil meski suku bunga acuan mengalami penurunan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Namun, bunga PUAB diproyeksikan akan turun mengikuti penurunan tersebut.
Menurut data Bank Indonesia (BI), rata-rata harian transaksi PUAB Rupiah overnight meningkat menjadi Rp 11,97 triliun, dengan suku bunga IndONIA mencapai 6,24% pada Juli 2024. Pada bulan sebelumnya, transaksi PUAB mencapai Rp 10,30 triliun dengan suku bunga rata-rata 6,15%.
Laporan BI menyebutkan bahwa tren peningkatan suku bunga Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) dan volume transaksi harian berlanjut sejak Maret 2024, didorong oleh likuiditas perbankan yang terjaga serta ekspansi kredit yang terus meningkat.
Baca Juga: Transaksi Rusia dan India Meningkat Pesat Meski Ada Sanksi dari Barat
BI juga memperkirakan volume aktivitas PUAB akan terus tumbuh seiring meningkatnya aktivitas bank, terutama dalam penyaluran kredit.
Meski demikian, suku bunga IndONIA diperkirakan akan bergerak terbatas sesuai dengan kebijakan suku bunga BI yang tetap. BI akan terus menjaga likuiditas sebagai bagian dari kebijakan pro-growth, sementara arah pasar uang dipengaruhi oleh kebijakan Federal Reserve.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaporkan bahwa volume transaksi PUAB pada Agustus 2024 mencapai sekitar Rp 160 triliun, tanpa perbedaan signifikan sebelum dan sesudah penurunan suku bunga.
Baca Juga: BI-Rate Turun, Transaksi Pasar Uang Antar Bank Masih Tetap Stabil
Direktur Keuangan Bank Jatim, Edi Masrianto, memperkirakan transaksi PUAB hingga akhir tahun tetap stabil dengan target volume sekitar Rp 250 triliun. Edi juga mencatat penurunan suku bunga PUAB sekitar 10-15 basis poin di berbagai tenor.
Bank Mandiri melaporkan transaksi PUAB yang relatif stabil, dengan peningkatan rata-rata harian sekitar 104% secara year-to-date pada Agustus 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, menyatakan bahwa peningkatan transaksi disebabkan oleh kebutuhan likuiditas dan penyaluran kredit perbankan domestik. Bank Mandiri juga mendukung pengembangan transaksi Repo, yang mencapai 70% dari total transaksi pasar uang mereka.
Baca Juga: Paket Tabungan dan Deposito Ini Berikan Bunga Spesial Bagi Nasabah
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Trioksa Siahaan, menilai bahwa transaksi harian PUAB masih tumbuh meskipun tidak signifikan. Ia memproyeksikan bahwa penurunan suku bunga akan semakin mendorong aktivitas PUAB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News