CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.804   34,00   0,21%
  • IDX 7.330   7,75   0,11%
  • KOMPAS100 1.124   3,43   0,31%
  • LQ45 891   6,15   0,69%
  • ISSI 222   0,02   0,01%
  • IDX30 456   3,30   0,73%
  • IDXHIDIV20 548   2,60   0,48%
  • IDX80 129   0,41   0,32%
  • IDXV30 138   0,38   0,27%
  • IDXQ30 152   0,54   0,36%

Tren Asuransi Perjalanan di ACA Masih Positif, Premi Capai Rp 10 Miliar


Minggu, 10 November 2024 / 20:17 WIB
Tren Asuransi Perjalanan di ACA Masih Positif, Premi Capai Rp 10 Miliar
ILUSTRASI. Wisatawan mancanegara berjalan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wpa.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) menyampaikan bahwa asuransi perjalanan masih memiliki tren yang baik sejauh ini. Kepala Divisi Travel Insurance and Personal Lines ACA Sugiarto mengatakan hal tersebut tak terlepas dari meningkatnya jumlah wisatawan yang bepergian.

Sugiarto menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah wisatawan nasional pada September 2024 mencapai 83,36 juta perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 9,86% bila dibandingkan dengan Agustus 2024 (MtM) dan naik 38,58% bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

“Maka untuk asuransi perjalanan di ACA menjelang akhir tahun ini mengalami grafik naik yang cukup signifikan, seperti biasa mengikuti tren liburan, asuransi perjalanan pasti meningkat pada periode final third di tiap tahunnya,” kata Sugiarto kepada Kontan.co.id, Jumat (8/11). 

Sugiarto menyampaikan peningkatan jumlah wisatawan itu juga yang membuat bisnis asuransi perjalanan perusahaan mencatatkan tren positif.

Baca Juga: Kinerja Asuransi Perjalanan Positif Berkat Pertumbuhan Perjalanan Wisatawan

Alhasil, pada Oktober 2024, ACA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi dari bisnis asuransi perjalanan sebesar Rp 10 miliar. Angka tersebut naik sekitar 30% secara year on year (YoY). 

Dia mengatakan, ACA menargetkan pendapatan premi perusahaan bisa tumbuh hingga 50% dibandingkan pencapaian pada tahun lalu.

“Namun, premi travel insurance tentunya tidak bisa dibandingkan dengan penyumbang premi terbesar perusahaan asuransi pada umumnya yakni asuransi properti dan motorcar, tetapi sampai saat ini ACA merupakan salah satu market leader di industri asuransi perjalanan,” ungkapnya. 

Selain itu, Sugiarto mengatakan peningkatan jumlah wisatawan itu juga yang pada akhirnya membuat perusahaan asuransi lain menyediakan produk asuransi perjalanan.

“Dahulu asuransi itu hanya dianggap sebagai produk pelengkap. Mungkin, hal itu karena premi asuransi perjalanan sangat murah dibandingkan produk asuransi lain," ujarnya.

Baca Juga: Siap Berlibur Akhir Tahun? Intip 6 Tips Atur Budget Liburan untuk Keluarga Masa Kini

Untuk memaksimalkan potensi asuransi perjalanan ke depannya, Sugiarto menyebut ACA akan terus melakukan analisis market. Dia menuturkan bahwa pihaknya juga selalu membina hubungan baik dengan para stakeholder industri pariwisata. 

“Kamu juga terus bekerja sama dengan destinasi wisata lokal dalam usaha untuk meningkatkan awarness para pelaku wisata, sehingga tidak mengabaikan untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi pada saat melakukan perjalanan baik untuk keperluan liburan, rekreasi keluarga ataupun bisnis,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Sugiarto mengatakan, ACA juga terus berusaha memperbaiki layanan baik dari jalur distribusi, penerbitan polis, dan saat pelaporan klaim.

“Harapannya untuk menimbulkan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan, baik inbound ataupun outbond dalam seluruh rangkaian kegiatan perjalanan mereka,” tuturnya. 

Tahun ini ACA juga mengeluarkan produk baru yaitu, Travelsafe platinum untuk memenuhi permintaan pasar akan perlindungan yang besar dan komprehensif. Ditambah, ACA juga mengeluarkan produk dalam mata uang rupiah untuk mengakomodir fluktuasi nilai tukar.

Selanjutnya: Peternak Sapi Perah Protes karena Ratusan Liter Susu Tak Terserap, Ini Kata Pengamat

Menarik Dibaca: Penyebab Sinyal Wi-Fi Lambat, Salah Cara Memasang Router

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×