kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tren bunga rendah menyebar di dunia


Selasa, 12 Mei 2015 / 06:12 WIB
Tren bunga rendah menyebar di dunia
ILUSTRASI. Layar digital di?Bursa Efek Indonesia, Jakarta.


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Fitri Nur Arifenie | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tren perlambatan ekonomi memang terjadi di banyak negara sejak beberapa tahun belakangan, tak terkecuali Indonesia. Untuk menggerakkan ekonomi agar tak kian melambat, banyak negara memilih untuk terus memangkas suku bunga acuan.

Yang terbaru adalah China yang kemarin menurunkan kembali suku bunga 25 basis poin menjadi 5,1% serta Serbia yang memangkas bunga bunga 50 basis poin menjadi 6,50%. Ini adalah kali kedua bagi China dan Serbia menyesuaikan kebijakan bunganya  di tahun ini.

Harapannya, kebijakan ini bisa menjadi stimulus untuk mendongkrak ekonomi, meringankan beban utang perusahaan akibat ekspansi ekonomi. Bagi China, kebijakan ini bisa mengungkit ekonomi yang pada kuartal pertama tahun ini cuma tumbuh 7%.

Selain China dan Serbia, banyak negara yang sudah memangkas bunganya. Sejak awal tahun, ada 22 negara yang telah menggunting suku bunganya.

Bahkan, beberapa negara sudah memangkas suku bunga lebih dari dua kali. Tujuannya seragam: memberikan stimulus bunga rendah agar ekonomi bergulir.  

Menurut data Cbrates, pada bulan ini, ada empat negara yang menurunkan suku bunganya. Pada awal Mei, Australia dan Rumania memangkas suku bunga 25 basis poin. Sebelumnya, Australia telah mengurangi suku bunga pada Februari 2015.

Selain Australia, negara-negara yang telah memangkas suku bunganya lebih dari satu kali sejak Januari 2015 adalah Rumania, Pakistan, Rusia, China, Swedia, Hungaria, Thailand dan Serbia.

Pertanyaan kini mengarah ke Indonesia., Apakah, Bank Indonesia (BI) akan menyusul langkah bank sentral negara lain yang juga memangkas bunga agar ekonomi tak kian melambat? 

Keputusan ada di tangan BI. Yang pasti, pemerintah terang-terangan sudah meminta BI menurunkan bunga acuan BI rate. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, rapat penentuan suku bunga acuan baru akan digelar Selasa pekan depan. "Untuk Indonesia, saya belum bisa comment,"  ujar Tirta, Senin (11/5).

Terakhir kali, BI menurunkan bunga pada pertengahan Februari 2015 yakni sebesar 25 basis poin menjadi 7,50%.

Andai bunga turun, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon bilang, kebijakan ini harus diikuti dengan penurunan bunga kredit. "Kalau bunga kredit tidak ikut turun, ini hanya akan memperbesar margin bank," kata  Nelson.  

Hitungan Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, industri perbankan punya ruang penurunan suku bunga kredit sebab likuiditas bank mulai longgar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×