kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trust mengerem, Verena tambah pembiayaan


Selasa, 19 Juni 2012 / 07:31 WIB
Trust mengerem, Verena tambah pembiayaan
ILUSTRASI. katalog promo Tupperware Juni 2021. Promo Tupperware Juni 2021, ada rantang, tumbler, dan mangkok harga murah


Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Trust Finance mengerem bisnis pembiayaan alat berat tahun ini. Multifinance ini mengantisipasi dampak dari wacana pengenaan bea keluar ekspor mineral dari Kementerian ESDM. Jika wacana ini benar-benar terjadi, penjualan alat berat akan terganggu.

M. Nashir, Direktur Utama Trust Finance, menjelaskan aturan tersebut pasti akan mempengaruhi bisnis. "Sehingga kami mulai mengurangi pembiayaan bagi pengusaha yang bisnis komoditasnya bertumpu pada komoditas timah, nikel dan bauksit," terang Nashir, Senin (18/6).

Trust Finance hanya membiayai alat berat yang berasal dari Jepang dan Korea Selatan dengan merek Komatsu, Kobelco, Hitachi, Catterpilar dan Hyundai.

Dengan mengerem bisnis ke debitur baru, Trust Finance berharap dapat memperbaiki kualitas pembiayaan. Angka non-perfoaming loan (NPL) Trust Finance akhir Mei mencapai 3%. Nashir menyebutkan, pihaknya mengandalkan pembiayaan bagi debitur lama demi menekan kredit macet.

Sampai akhir tahun, Trust Finance menargetkan pembiayaan Rp 453 miliar atau tumbuh sekitar 30% dibandingkan tahun lalu. Hingga, akhir Mei lalu total pembiayaan Trust Finance mencapai Rp 190 miliar. Sekitar 60% pembiayaan berasal dari alat berat. Sisanya dari kendaraan komersil dan kendaraan penumpang.

Di lain pihak, Verena Multifinance justru memperbesar porsi pembiayaan alat berat. Jika tahun lalu pembiayaan alat berat baru sekitar 8% dari total pembiayaan, Verena berencana memperbesar porsi pembiayaan alat berat menjadi 20% tahun ini.

Andreas Sudarto, Direktur Pemasaran Verena, mengatakan persaingan pasar juga belum terlalu ketat seperti mobil dan motor. Karena pemain di alat berat belum terlalu besar, persaingan memberikan bunga tidak terlalu ketat seperti pembiayaan mobil atau motor. "Di pembiayaan alat berat kami masih bisa memperoleh margin," terang Andreas.

Tapi, Verena tetap memilih-milih debitur yang berasal dari pertambangan batubara, nikel dan kelapa sawit. "Sedangkan pembiayaan minyak kami hindari karena harganya cenderung fluktuatif," kata Hadi Budiman, Direktur Utama Verena.

Verena Multifinance menargetkan pembiayaan sampai akhir tahun Rp 2 triliun, tumbuh sekitar 66% dibandingkan pembiayaan tahun lalu Rp 1,29 triliun. Total pembiayaan Januari-Mei ini mencapai Rp 700 miliar, tumbuh sekitar 50% dibandingkan perolehan yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×