Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi di lini asuransi properti.
Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance Ery Widiatmoko mengatakan pendapatan premi Tugu Insurance yang bersumber dari lini asuransi properti tumbuh mencapai 13% per Mei 2025, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Sayangnya, tak dibeberkan nilai pendapatan premi asuransi properti.
"Asuransi properti mendominasi perolehan premi Tugu Insurance hingga Mei 2025, yaitu sebesar 48% dari keseluruhan total premi yang diperoleh perusahaan," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (17/6).
Secara rinci, Ery mengungkapkan pendapatan premi asuransi properti Tugu Insurance dari sektor korporasi juga masih mengalami peningkatan.
Dia bilang hal itu menunjukkan bahwa masih besarnya kebutuhan asuransi properti di pasar dan Tugu Insurance menjadi perusahaan yang dipercaya oleh para mitra untuk dapat memberikan perlindungan atas aset-aset yang dimiliki mereka.
Baca Juga: Premi Asuransi Kredit Tugu Insurance Naik 35% per Mei 2025
Sampai akhir tahun ini, Ery memproyeksikan lini asuransi properti perusahaan masih akan mengalami pertumbuhan. Hal itu didukung dengan meningkatnya kebutuhan terhadap perlindungan aset.
Namun, Ery tak memungkiri Tugu Insurance juga dihadapkan dengan sejumlah tantangan, di antaranya persaingan bisnis yang makin kompetitif, serta pasar yang terus membutuhkan adanya inovasi dalam produk dan layanan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan per April 2025, nilai pendapatan premi Tugu Insurance tercatat mencapai Rp 2,19 triliun. Nilai itu tumbuh 80,61%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi properti sebesar Rp 7,80 triliun pada kuartal I-2025. Nilai itu terkontraksi cukup dalam sebesar 14,1%, jika dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,08 triliun.
Baca Juga: Tugu Insurance Optimistis Prospek Asuransi Marine Hull Masih Cerah di Tahun Ini
Ketua Umum AAUI Budi Herawan menerangkan salah satu penyebab utamanya, yakni adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global. Dengan demikian, memengaruhi perusahaan untuk melakukan efisiensi sehingga berdampak juga terhadap lini asuransi properti.
"Kontraksi yang terjadi di lini properti karena kondisi ekonomi global sehingga sektor korporasi itu lebih banyak melakukan efisiensi terhadap pembelanjaan, termasuk asuransi," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (13/6).
Budi menambahkan efisiensi yang dilakukan korporasi tersebut membuat mereka membatasi perlindungan untuk beberapa platform bisnis saja.
Selanjutnya: Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 48,8 Triliun, Kemenkeu Janji Tuntas Juni 2025
Menarik Dibaca: Resep Sate Lilit Ayam yang Lembut dan Wangi, Sajian Spesial untuk Keluarga Tercinta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News