kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turun, Pembiayaan Investasi FIF Capai Rp 2,6 Triliun Hingga Oktober 2023


Selasa, 14 November 2023 / 19:09 WIB
Turun, Pembiayaan Investasi FIF Capai Rp 2,6 Triliun Hingga Oktober 2023
ILUSTRASI. Pembiayaan investasi FIF turun 1% secara YoY menjadi Rp 2,6 triliun hingga Oktober 2023


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan PT Astra International Tbk (ASII), PT Federal International Finance (FIF), mengalami penurunan pembiayaan investasi. Presiden Direktur FIF Margono Tanuwijaya mengatakan, pembiayaan investasi hingga Oktober 2023 sebesar Rp 2,6 triliun.

"FIF mencatatkan penurunan tipis secara Year on Year (YoY) sebesar 1% untuk penyaluran pembiayaan investasi," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).

Margono mengatakan, penurunan nilai pembiayaan investasi hingga Oktober 2023 disebabkan oleh tujuan pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh FIF, yang mana FIF menargetkan penyaluran pembiayaan investasi ditujukan untuk objek produktif.

Dia menyampaikan pembiayaan investasi yang dilakukan FIF ditujukan untuk produk alat rumah tangga, elektronik, dan sepeda motor dengan tujuan produktif.

Baca Juga: FIF Bukukan Laba Bersih hingga Kuartal-III 2023 Mencapai Rp 3 Triliun

Margono menyampaikan hingga Oktober 2023, FIF telah menyalurkan pembiayaan secara total sebesar Rp 35,4 triliun. Adapun porsi pembiayaan investasi sebesar 7,5% terhadap total pembiayaan FIF.

Meski saat ini sedang mengalami penurunan, Margono menyebut proyeksi pencapaian pembiayaan investasi hingga akhir 2023 tetap diarahkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Mengenai prospek pembiayaan investasi ke depan, Margono berpendapat akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia dan global. Dia mengatakan kondisi perekonomian global pada tahun depan masih memperlihatkan ketidakpastian.

"Selain adanya Pemilu 2024, isu geopolitik yang berkelanjutan juga turut berkontribusi memberikan dampak kepada peningkatan dolar dan minyak. Dengan demikian, berdampak kepada peningkatan suku bunga untuk menjaga laju inflasi. Kondisi tersebut memungkinkan berdampak kepada penurunan daya beli konsumen," katanya.

Meskipun demikian, Margono optimistis penyaluran pembiayaan FIF tetap akan bertumbuh sekitar 9% dibandingkan dengan tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×