Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
BOGOR. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit tidak terserap atau undisbursed loan industri perbankan sampai pada semester pertama 2011 ini sebesar Rp 500 triliun yang terutama berasal dari kredit investasi karena lambatnya direalisasikan. Sementara total penyaluran kredit per Mei mencapai Rp 1.919 triliun.
Deputi Gubenur Bank Indonesia Hartadi Agus Sarwono mengakui, tingkat undisbursed loan bank masih tinggi meski pertumbuhan kredit investasi paling tinggi pada pertengahan tahun ini sebesar 29%. "Kemungkinan kredit investasi tidak akan naik terlalu cepat karena undisbursed loan masih besar. Kalau undisbursed loan menurun, tambahan kredit baru akan datang," katanya usai pembukaan rapat kordinasi Tim Pengendali Inflasi di Bogor Jawa Barat, Kamis (14/7).
Walaupun kredit yang belum cair relatif besar, bank sentral merasa puas pertumbuhan kredit investasi bisa tumbuh hingga 29%. Sementara kredit modal kerja (KMK) hanya tumbuh 24,8%, turun dibanding pertumbuhan periode yang sama tahun lalu 27,2%. Kredit konsumsi pun hanya tumbuh 17,8%, lebih lambat dibanding periode yang sama tahun lalu 19,6%.
Hartadi mengatakan, kredit investasi memiliki nilai yang besar. Maka pertumbuhannya pun sangat cepat. Sayangnya, BI tidak memproyeksikan kenaikan kredit investasi pada semester dua ini. Karena pertumbuhan kredit investasi ini sudah lebih dari proyeksi BI di angka 24% hingga 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News