Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Wow, laba bersih (periode berjalan) PT Asuransi Bintang Tbk melejit 108% atau menjadi Rp 6,5 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Padahal, pendapatan premi bersih perusahaan asuransi kerugian ini nyaris mandek, yaitu dari Rp 28,20 miliar di kuartal pertama 2013 lalu menjadi Rp 28,27 miliar hingga 31 Maret 2014.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, emiten dengan kode ASBI itu berhasil menuai untung karena jumlah beban underwriting-nya menyusut 78% dari Rp 14,1 miliar menjadi Rp 3,0 miliar. Penurunan beban underwriting lantaran beban klaim dan komisi juga semakin langsing.
Di sisi lain, perusahaan pimpinan Zafar D Idham selaku Direktur Utama Asuransi Bintang ini mengantongi hasil underwriting sebesar Rp 25,1 miliar atau melesat 79%. Tak heran, meski hasil investasinya minus, laba perseroan tetap mengilap.
Hingga akhir tahun nanti, Asuransi Bintang sendiri mengincar premi bruto sebesar Rp 300 miliar atawa naik 25% ketimbang pencapaian tahun sebelumnya. Pertumbuhan masih akan ditopang oleh lini usaha asuransi kebakaran, kendaraan bermotor dan aneka.
Adapun, penjualan produk masih berasal dari keagenan dan pialang, disusul lewat kerja sama perbankan dan multifinance. “Sebanyak 40% dari total penjualan merupakan hasil jalur distribusi bancassurance dan multifinance. Kami menargetkan kontribusinya menjad 50% hingga akhir tahun nanti,” ujar Reni Darmakusumah, Direktur Asuransi Bintang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
