kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kecil berburu dana murah tahun ini


Selasa, 07 Maret 2017 / 16:18 WIB
Bank kecil berburu dana murah tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2016 menunjukkan, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II membukukan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sangat tipis 0,58% year on year (yoy) menjadi Rp 642,77 triliun.

Selain itu, penghimpunan dana murah alias current account and saving account (CASA) bank BUKU I dan II, secara keseluruhan turun 3,75% yoy menjadi Rp 263,16 triliun per Desember 2016.

Mengacu hal itu, tahun ini, perbankan BUKU I dan II berusaha menggenjot DPK, khususnya dana murah. Salah satunya, PT Bank Dinar Indonesia Tbk yang menargetkan posi dana murah tahun ini meningkat menjadi minimal 17,5% dari total DPK.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan meluncurkan program tabungan guna menggaet nasabah baru. "Tahun 2017 target CASA 17,5%, untuk menunjang CASA kita akan luncurkan program tabungan bisnis dan tabungan rencana," tuturnya, Selasa (7/3).

Hingga akhir tahun lalu, Hendra menyebut, porsi dana murah di Bank Dinar baru sekitar 12% dari total DPK yang mencapai Rp 1,61 triliun.

Sebelumnya, Bank Dinar juga telah bekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis untuk memperkuat e-channel. Hendra berharap, kerja sama tersebut dapat mendongkrak jumlah dana tabungan dan giro perseroan. Pasalnya, dana murah perseroan pada 2016 turun sebesar 15,55% yoy menjadi Rp 190 miliar dibanding pencapaian tahun 2015 yang mencapai Rp 225 miliar.

Pemain lain, PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) juga optimistis, tahun ini porsi dana murah dapat digenjot mencapai 35% dari total DPK. Direktur Utama Bank Mantap, Nixon Napitupulu bilang, untuk dapat menyentuh target tersebut, pihaknya akan menggenjot produk tabungan pensiun perseroan.

"Tabungan kita walaupun masih kecil kita harap bisa tumbuh di atas 30%, diharapkan peningkatan terbesar dari segmen pensiunan," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Mantap bulan Januari 2017, tercatat DPK tumbuh pesat sebesar 162,98% yoy menjadi Rp 5,89 triliun dibanding tahun 2016 sebesar Rp 2,24 triliun. Dari angka tersebut, CASA tercatat naik 77,36% menjadi Rp 837,3 miliar.

Menurut Nixon, saat ini, porsi dana murah di Bank Mantap baru sebesar 30% dari total DPK. "Porsi CASA dan Deposito 30 banding 70, memang lebih banyak deposito jauh," ucapnya.

Sebagai gambaran, SPI OJK 2016 mencatat DPK BUKU I turun 28,34% yoy menjadi Rp 70,99 triliun. Sementara CASA BUKU I turun drastis sebesar 32,92% yoy menjadi Rp 25,32 triliun. Secara rasio, porsi dana murah BUKU I turun dari 37,8% pada 2015 menjadi 35,6% akhir tahun lalu.

Adapun, DPK BUKU IIĀ  tahun 2016 naik tipis 5,89% yoy menjadi Rp 571,78 triliun. CASA BUKU II juga hanya naik tipis 0,91% yoy menjadi Rp 237,84 triliun. Secara rasio, dana murah bank BUKU II juga menurun dari 43,85% pada 2015 menjadi 41,71% di akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×