kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ingin naik kelas, bank kecil akan rights issue


Senin, 13 Februari 2017 / 15:45 WIB
Ingin naik kelas, bank kecil akan rights issue


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah bank kecil akan menggelar penawaran umum terbatas dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun ini. Aksi korporasi ini dilakukan demi menambah modal sebagai syarat naik level.

Salah satunya, PT Bank Ina Perdana Tbk yang akan menerbitkan maksimal 2,92 miliar saham. Dalam keterbukaan informasi Bank Ina Perdana, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 51,81% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Bank berkode saham BINA ini menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 240 per saham. Artinya jumlah keseluruhan dana yang akan diperoleh sebesar Rp 703,05 miliar.

Direktur Utama Bank Ina Perdana, Edy Kuntardjo menyebut, tujuan utama rights issue untuk memenuhi syarat permodalan agar dapat masuk ke kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II. "Dengan rights issue, modal menjadi sekitar Rp 1,14 triliun," ujar Edy, Senin (13/2).

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharuskan modal minimal Rp 1 triliun untuk Bank BUKU I agar dapat naik ke BUKU II.

Oki Widjaja dan PT Philadel Terra Lestari sebagai pemegang saham pengendali tidak akan melaksanakan HMETD dan akan mengalihkan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT II. Oki Widjaja akan mengalihkan 117,21 juta HMETD kepada Xtera Pte. Ltd dan PT Philadel Terra Lestari akan mengalihkan masing-masing 292,93 juta HMETD kepada PT Equator Capital Partners dan PT Indolife Pensiontama.

Edy menyebut, jika memperoleh izin naik ke BUKU II, pihaknya akan mempersiapkan layanan perbankan berbasis internet (internet banking).

Aksi korporasi untuk memperkuat modal juga akan dilakukan PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Bank berkode emiten BBYB ini berencana melakukan rights issue pada tahun ini. Hal itu dilakukan demi dapat beranjak ke BUKU II.

Direktur Bank Yudha Bhakti lim Wardiman menyebut, perusahaan akan meningkatkan porsi penyaluran kredit ke segmen yang lebih produktif usai resmi naik ke BUKU II. "Rencananya semester I tahun ini BBYB mau naik pangkat, Insya Allah mau rights issue, ini masih persiapan," katanya.

Per akhir Desember 2016, total modal BBYB mencapai Rp 799 miliar. Artinya, dibutuhkan dana sekitar Rp 300 miliar agar dapat naik ke BUKU II.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×