kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank belum capai porsi kredit UMKM 15%


Rabu, 15 November 2017 / 15:35 WIB
Bank belum capai porsi kredit UMKM 15%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai penghujung tahun 2017 sejumlah bank menyebut telah memenuhi keinginan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan kredit ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga 15% dari porsi kredit.

Hanya saja, ada juga sebagian bank yang masih belum memenuhi imbauan bank sentral. Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang tercatat sampai dengan kuartal III 2017 porsi kredit UMKM baru sebesar 14%.

Artinya, dari total kredit sebesar Rp 439,65 triliun pada September 2017, bank swasta terbesar di Indonesia ini telah menyalurkan kredit UMKM mencapai Rp 61,55 triliun. Mengenai hal tersebut, Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyebutkan pihaknya tengah mengupayakan pemenuhan batas minimum porsi kredit UMKM tersebut sampai akhir tahun.

"Kami terus berusaha memanfaatkan peluang yang ada, diusahakan (akhir tahun) bisa 15%," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (15/11).

Sebelumnya, dalam pemberitaan yang dimuat di Kontan.co.id, Selasa (14/11) Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menargetkan porsi kredit UMKM dapat menanjak sebesar 20% di tahun 2018 mendatang.

Selain BCA, PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga menyebut hal yang sama. Bedanya, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi menyebut porsi penyaluran kredit ke segmen UMKM perseroan masih berada di kisaran 5% sampai 10%.

Alasannya menurut Hariyono, pihaknya tengah kesulitan untuk masuk ke segmen UMKM lantaran kondisi ekonomi saat ini masih belum normal. Dus, para nasabah perseroan yang bergerak di bidang usaha UMKM enggan untuk mencari pinjaman melalui bank.

Alhasil, guna tetap mendorong ekspansi kredit, bank milik taipan ini justru membuka peluang untuk pemberian kredit ke segmen korporasi ketimbang UMKM.

"Untuk UMKM kami masih jauh di bawah 15%, mengingat dalam beberapa tahun terakhir ini sektor UMKM praktis tidak berkembang karena perlambatan ekonomi," katanya.

Adapun, sampai akhir tahun pihaknya tengah mengupayakan untuk menyalurkan kredit ke segmen UMKM sampai 10%. Kendati demikian, bank bersandi saham MAYA ini tetap optimis tahun 2018 pihaknya dapat melampaui target yang diinginkan pemerintah.

Senada, PT Bank China Trust Indonesia (CTBC) menyebut masih akan tetap memperluas area ekspansi kredit termasuk UMKM. Sayangnya, mengenai besaran porsi kredit ke segmen UMKM saat ini, Direktur Bank CTBC Inayat Hisyam menyebut pihaknya masih belum mau berkomentar mengenai hal tersebut.

"Saya belum bisa kasih komentar mengenai hal ini," ungkap Inayat. Catatan saja, sampai saat ini Bank CTBC sampai dengan bulan Oktober 2017 sudah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 8,94 triliun, jumlah ini meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, bank yang mengaku sudah melampaui batasan minimum porsi kredit ke segmen UMKM yakni PT Bank Mayora. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij bilang saat ini setidaknya 35% total kredit perseroan sudah masuk ke segmen UMKM.

Artinya, mengacu penyaluran kredit pada laporan keuangan bulan Oktober 2017 sebesar Rp 3,49 triliun, bank yang juga milik taipan ini sudah mengucurkan kredit UMKM sekitar Rp 1 triliun. "Porsi kami sudah kurang lebih sekitar 35%, jauh di atas ketentuan," kata Irfanto.

Pun, untuk tahun depan pihaknya tengah berencana mengubah besaran porsi kredit UMKM tersebut, sayang hal ini masih belum final lantaran masih dalam pembahasan rapat Rencana Bisnis Bank (RBB) 2018.

Sebelumnya pada awal kuartal III 2017, pihaknya tengah berencana untuk memperlebar porsi kredit ke segmen komersial hingga 80%. Jumlah tersebut terbilang turun dari sebelumnya 90% masuk ke segmen kredit menengah.

Mengenai masih belum terpenuhinya capaian porsi kredit sebesar 15%, Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, kecil dan Menengah BI Yunita Resmi Sari mengatakan masih akan mengupayakan hal tersebut.

Hanya saja, mengenai besaran porsi saat ini Yunita mengatakan dirinya masih belum dapat berkomentar lantaran masih dalam tahap pemenuhan prosedur pengumpulan laporan untuk Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×