kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank bisa keduk dana lebih murah


Selasa, 17 April 2018 / 12:00 WIB
Bank bisa keduk dana lebih murah


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Umi Kulsum, Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angin segar menerpa Indonesia di tengah ingar bingar perang dagang dan tensi geopolitik yang memanas di Timur Tengah. Kenaikan peringkat utang atau sovereign credit rating (SCR) Indonesia yang disematkan Moody's Investors Service ke level Baa2 dari Baa3, mendorong Moody's mengerek peringkat utang sejumlah perusahaan di Indonesia.

Termasuk yang dikerek adalah peringkat utang tujuh bank besar Indonesia. Peringkat utang tujuh bank itu naik dari Baa3 menjadi Baa2.

Ketujuh bank tersebut adalah Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Bank Central Asia Tbk (BCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan Bank Danamon Indonesia Tbk.

Moody's juga merevisi outlook surat utang tujuh bank ini dari positif menjadi stabil. Perbaikan peringkat utang itu membuka peluang bagi bank mencari sumber pendanaan dengan bunga murah. Harapannya, perbankan juga akan memberikan bunga kredit lebih murah.

Menurut Direktur BNI, Rico Rizal Budidarmo, kenaikan peringkat utang ini bisa digunakan perbankan untuk mendapatkan biaya dana atau cost of fund (COF) yang lebih rendah di pasar. Nah, penurunan COF tersebut bisa menjadi salah satu pertimbangan bank untuk menurunkan suku bunga kredit.

Namun masih ada pertimbangan lain dalam penetapan bunga kredit. Contohnya suku bunga acuan dan bunga kompetitor di pasar. "Jadi penurunan cosf of fund hanya salah satu pertimbangan," timpal Budi Satria, Direktur BTN.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia berpendapat, perbaikan peringkat utang bisa berimbas tak langsung ke penurunan bunga kredit. Namun efek langsungnya hanya pada biaya dana penerbitan surat utang dan pinjaman akan lebih rendah

Maka itu, Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mandiri Darmawan Junaidi yakin, rencana penerbitan obligasi akan terserap pasar. Tahun ini Bank Mandiri masih punya emisi surat utang senilai sekitar Rp 3 triliun.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan, secara umum perbaikan peringkat utang Indonesia maupun utang korporasi termasuk perbankan memang berdampak positif. Namun juga memiliki efek lain.

Bank harus mewaspadai persaingan pembiayaan dengan pasar modal khususnya obligasi. Sebab, pasar kredit sebagian akan diambil oleh pasar modal. "Kalau korporasi mengeluarkan obligasi, otomatis pinjaman bank akan dipulangkan," tandas Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×