kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BUMN Akan Akuisisi Operator ATM di Kuartal I


Sabtu, 23 Januari 2016 / 09:47 WIB
Bank BUMN Akan Akuisisi Operator ATM di Kuartal I


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berencana mengakuisisi perusahaan operator switching mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di kuartal I tahun ini. Ini adalah tahap konsolidasi lanjutan setelah bank BUMN sepakat menggabungkan jaringan mesin ATM.

Menurut Ketua Himbara Asmawi Syam, di tahap awal Himbara akan mengakusisi perusahaan switching lokal yang nantinya akan mengelola transaksi ATM bank pelat merah.

"Pemegang saham perusahaan switching ini adalah anak usaha dari empat bank BUMN," tutur Asmawi kepada KONTAN, Rabu, (20/1).

Sejauh ini, ada dua opsi pembentukan perusahaan switching. Selain akuisisi, bank BUMN juga masih menimbang pendirian perusahaan switching dari nol. Saat ini, Himbara masih menunggu rekomendasi konsultan yang ditunjuk untuk menyerahkan nama-nama perusahaan switching yang layak dibeli.

Soal pendanaan akuisisi, empat bank BUMN bakal patungan untuk membeli perusahaan switching. Setelah pembentukan perusahaan switching ini, konsolidasi ATM dan mesin gesek (EDC) secara nasional bakal lebih mudah dilakukan empat bank BUMN.

Yang pasti, perusahaan switching Himbara digadang-gadang sebagai prinsipal lokal sistem pembayaran atau national payment gateway (NPG). Saat ini, cetak biru NPG masih digodok Bank Indonesia (BI).

Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementrian BUMN Gatot Trihargo menambahkan, perusahaan switching akan berada di bawah entitas induk atawa investment holding perbankan. Gatot mendorong perusahaan switching milik Himbara melakukan penawaran saham perdana (IPO).

Kekuatan modal pasca IPO dirancang untuk memuluskan rencana sebagai prinsipal lokal NPG. Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin bilang, perusahaan switching akan membuat penyelesaian (settlement) dan kliring transaksi lebih independen.

Sebagai gambaran, saat ini ada tiga prinsipal lokal yang menggarap pasar switching. Yakni Artajasa Pembayaran Elektronik, Rintis Sejahtera, dan Alto Network. Kabar beredar, Himbara lebih tertarik untuk mengakuisisi Artajasa.

Alasannya, Artajasa mempunyai 80 bank anggota. Selain itu, sebanyak 75% transaksi Artajasa dilakukan oleh bank anggota Himbara. Pemegang saham Artajasa saat ini adalah Yayasan Kesejahteraan Karyawan BI, Aplikanusa Lintasarta serta Multivisi Komputama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×