Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), hingga akhir 2017 lalu, jumlah bank yang sudah memenuhi ketentuan rasio penyaluran kredit UMKM baru sebanyak 72 bank. Sedangkan, 47 bank lainnya belum mencapai rasio minimal kredit UMKM yang ditetapkan yaitu 15% dari total penyaluran kredit.
Adapun tahun ini merupakan batas waktu terakhir pemenuhan ketentuan penyaluran kredit UMKM dengan porsi sebesar 20% dari total portofolio kredit.
Sebelumnya BI menjelaskan, salah satu alasan bank belum bisa memenuhi ketentuan kredit UMKM tersebut adalah keterbatasan keahlian dan jaringan bank menjangkau nasabah usaha mikro dan kecil.
Pun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merasa agak kesulitan untuk meningkatkan portofolio kredit UMKM mereka di tahun ini sesuai arahan BI.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin bukan penghambat utama laju kredit UMKM. Melainkan, permintaan cukup kencang juga di sektor lain, seperti infrastruktur.
“Untuk capai porsi 20% kredit UMKM harus menahan kredit infrastruktur, padahal kredit infrastruktur diperlukan jadi susah juga,” jelas Jahja saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (20/5).
Pihaknya bahkan memproyeksikan, porsi kredit UMKM hanya akan di level 16% tahun ini.
Sebagai gambaran, hingga kuartal I 2018, total penyaluran kredit BCA tumbuh 15% year on year menjadi Rp 470,16 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 408,69 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
![[FIKTIF] Beredar info pemblokiran rekening, ini klarifikasi BCA](https://foto.kontan.co.id/jH5yrFVQ1IW5hpujtT22ROVI-OA=/smart/2017/08/29/2137521935p.jpg "[FIKTIF] Beredar info pemblokiran rekening, ini klarifikasi BCA")
