Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong bank-bank di Indonesia untuk lebih aktif memberikan kredit ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah. (UMKM) Hal ini untuk mencapai target pemenuhan porsi kredit UMKM perbankan tahun ini yang sekitar 15%.
Kepala Departemen Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BI, Yunita Resmi Sari mengatakan, pihaknya tengah menggodok strategi untuk mendorong bank-bank yang masih belum mencapai rasio kredit UMKM tersebut. Antara lain, berupa fasilitas antar bank serta fasilitasi skema-skema pembiayaan untuk komoditas tertentu. Semisal, skema resi gudang ataupun value chain financing untuk komoditas pertanian.
Sementara itu, saat ini Yunita menyebut lebih dari 50% bank di Indonesia telah berhasil memenuhi rasio tersebut. "Saya lupa angka persisnya tapi sudah ssekitar lebih dari 50% bank sudah memenuhi rasio 15% tersebut," ujar Yunita kepada KONTAN, Jumat (19/5).
Adapun, Yunita mengatakan sampai saat ini mayoritas bank yang masih belum penuhi rasio kredit UMKM sebesar 15% antara lain berasal dari Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II.
Sebagai informasi saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Februari 2017, kelompok bank persero sudah mencatatkan porsi kredit UMKM sebesar 25,18%. Lalu, kelompok bank pembangunan daerah (BPD) mencatatkan porsi kredit UMKM sebesar 15,71%. Sedangkan untuk kelompok bank swasta nasional (BUSN) memiliki porsi kredit UMKM sebesar 15,85%.
Adapun, kelompok bank asing dan campuran yang masih belum mampu mendorong porsi kredit UMKM ke 15%. Sampai dua bulan pertama tahun ini porsi kredit UMKM kelompok bank asing dan campuran sebesar 1,52%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
