kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI pertahankan suku bunga acuan di level 4,25%


Kamis, 22 Maret 2018 / 18:18 WIB
BI pertahankan suku bunga acuan di level 4,25%
Keterangan pers hasil RDG BI


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dilaksanakan pada 21-22 Maret 2018. Dengan demikian, deposit facility tetap di level 3,50% dan lending facility tetap di level 5,00% berlaku efektif sejak 23 Maret tahun ini.

Direktur Eksekutif BI Agusman mengatakan, kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta turut mendukung pemulihan ekonomi domestik. Bank Indonesia memandang bahwa pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh sebelumnya tetap memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap fokus menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi Iandasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang Iebih kuat dan berkelanjutan," katanya dalam konferensi pers di Gedung BI, Kamis (22/3).

Agusman menambahkan, meski demikian, sejumlah risiko tetap perlu diwaspadai, baik yang bersumber dari eksternal seperti peningkatan ketidakpastian pasar keuangan gIobaI dan kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara, maupun dari dalam negeri terkait kenaikan inflasi.

"Pertumbuhan ekonomi AS yang Iebih tinggi dapat mendorong kemungkinan kenaikan FFR yang Iebih cepat dari perkiraan semula," jelasnya.

Sementara itu, kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy di sejumlah negara berpotensi menimbulkan retaliasi dari negara Iain yang dapat menurunkan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Untuk itu, Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabiIitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, khususnya dengan memitigasi peningkatan risiko jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×