Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit tampaknya sudah tak banyak mengalami penurunan pada tahun ini. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor global yaitu kenaikan bunga The Fed.
Seperti diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) pada (22/3) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps. Keputusan menaikkan suku bunga acuan ini dilakukan oleh pimpinan baru The Fed Jerome Powell.
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang secara umum suku bunga kredit akan sangat tergantung pada suku bunga dana.
"Apabila suku bunga dana naik, otomatis suku bunga kredit akan naik, meskipun kenaikan suku bunga kredit dan suku bunga dana tidak akan sama baik besaran dan waktu," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Kamis (22/3). Menurutnya, tingkat suku bunga dana sangat tergantung dengan pergerakan naik turunnya bunga acuan BI.
Secara umum, Bank Mayapada masih optimistis, seiring dengan ketidakpastian ini pasar domestik masih mempunyai potensi yang besar. Tinggal bagaimana meningkatkan pertumbuhan dan permintaan agar pergerakan ekonomi bisa lebih cepat lagi.
Sementara itu, Darmawan Junaidi, Direktur Tresuri Bank Mandiri bilang proyeksi suku bunga kredit akan tergantung pada kondisi ekonomi makro Indonesia dan faktor global. Sedangkan Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga menilai, suku bunga kredit juga akan selalu melihat kondisi suku bunga acuan BI 7DRR rate.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News