kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis asuransi kumpulan meningkat


Selasa, 23 Januari 2018 / 12:29 WIB
Bisnis asuransi kumpulan meningkat
ILUSTRASI. Nasabah Menunggu Antrian Untuk Pelayanan di PT Taspen


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar asuransi kumpulan punya prospek menjanjikan bagi pelaku usaha asuransi jiwa. Terlebih, pasar ini mencatatkan pertumbuhan positif.

Sampai kuartal III-2017, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat jumlah tertanggung di segmen pasar ini mencapai 43 juta orang. Jumlah ini tumbuh 5,5% dari periode sama tahun sebelumnya. Jumlah tertanggung dari asuransi kumpulan ini naik lebih tinggi dari pertumbuhan tertanggung individu 1,9% jadi 17,75 juta orang.

Ketua AAJI Hendrisman Rahim menilai, potensi pasar dari asuransi kumpulan ini masih besar. Misalnya, dari banyaknya pemberi kerja yang menjalankan self insurance kepada karyawannya. Ini menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk masuk memasarkan produknya.

PT BNI Life Insurance juga masih menikmati legitnya pasar asuransi kumpulan. Plt Direktur Utama BNI Life Geger Maulana memperkirakan di 2018, segmen ini masih akan menyumbang 25% terhadap portofolio bisnis perusahaan ini. 

Untuk meningkatkan penetrasi di pasar asuransi kumpulan, salah satu langkah yang bakal dilakukan adalah meningkatkan sinergi. "Misalnya memasarkan ke lebih banyak nasabah korporasi dari BNI," kata Geger.

Menurut Geger, ada sekitar 1.200 akun perusahaan yang menjadi nasabah asuransi kumpulan dari perusahaan ini dengan jumlah tertanggung mencapai 1,6 juta orang.
Berkontribusi besar

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) menyebut segmen asuransi kumpulan masih menjadi tulang punggung bisnis. Dalam beberapa tahun ke depan, segmen ini dinilai masih bakal jadi kontributor utama. 

Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono bilang, segmen kumpulan ini menyumbang lebih dari 95% terhadap portofolio bisnis perusahaan ini. Sementara sebagian kecil lainnya adalah sumbangan segmen ritel.

Menurut Maryoso, besarnya kontribusi dari segmen ini tak lepas dari strategi awal perusahaan ini pada 2014. Dimana perseroan ini mencoba menggenjot penetrasi captive market yang dimiliki induk usaha Taspen Life yakni PT Taspen. Misalnya menawarkan produk top up dari program tabungan hari tua (THT) yang dijalankan Taspen. 

Perusahaan ini memiliki tujuh produk yang dipasarkan untuk segmen ini. Meski begitu, Taspen Life mulai memperluas pasar ke segmen lain yang sebelumnya tidak dijamah induk usahanya. "Namun secara keseluruhan fokusnya masih di pasar kumpulan," kata Maryoso.

Karena itu, Maryoso memperkirakan, komposisi premi di tahun ini tak akan banyak berubah. Saat ini, Taspen Life baru punya dua produk di segmen ritel yakni Taspen Dwiguna Sejahtera dan Taspen Proteksi Beasiswa. 

Tapi Maryoso mengalami kendala memaksimalkan pasar non ritel. Diantaranya agen pemasaran saat ini baru 80 orang agen. Ke depan, Taspen Life akan meningkatkan jumlah agen jadi 100 orang. 

Taspen Life akan masuk ke kanal bancassurance. Saat ini, Taspen Life sedang menjalin kerjasama dengan bank untuk merealisasikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×