kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis jasa kiriman uang dari luar negeri menanjak


Selasa, 21 November 2017 / 06:38 WIB
Bisnis jasa kiriman uang dari luar negeri menanjak


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis jasa pengiriman uang dari luar negeri alias remitansi perbankan masih mencatatkan peningkatan. Perbankan pun menambah strategi guna menarik minat lebih banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menggunakan jasa remitansi perbankan nasional.

Kepala Divisi Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Henry Panjaitan menjelaskan, pihaknya mencatat rata-rata pertumbuhan slip remitansi dalam tiga tahun terakhir sebesar 11% atau 270.000 slip saban tahun.

Khusus pertumbuhan slip remitansi hingga kuartal III-2017 saja, BNI mencatat pertumbuhan 30,2% secara tahunan. Berkat peningkatan tersebut, fee based income alias pendapatan komisi BNI dari bisnis jasa remitansi ini menyumbang Rp 136 miliar. 

"Growth fee based remittance sebesar 29%," terang Henry kepada KONTAN, Senin (20/11). Sampai akhir tahun 2017, bank berlogo 46 ini menargetkan pendapatan berbasis komisi dari bisnis remitansi mencapai Rp 162 miliar. Itu artinya, sebanyak 84% dari target pendapatan komisi sepanjang tahun 2017 sudah dipegang.

Guna mengejar target tersebut, BNI juga sedang menggodok aplikasi khusus TKI di akhir tahun ini. Diharapkan, dengan memanfaatkan teknologi ini, TKI dapat semakin aktif dan diberi kemudahan dalam melakukan transaksi dari luar negeri. "Untuk aplikasi kami targetkan sebelum akhir tahun ini sudah keluar," imbuh Henry.

Catatan saja, bisnis remitansi BNI ini ditopang oleh delapan kantor cabang di luar negeri, 12 kantor representatif remitansi di luar negeri dan 20 kantor representatif remitansi di dalam negeri.

Di pihak lain, Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas menyebut, pertumbuhan remitansi masih satu digit. "Jika melihat perkembangan remitansi di bulan Oktober ini, masih terdapat peningkatan dibanding posisi tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan frekuensi remitansi hanya mencapai 4,2% yoy," ujar Rohan.

Kata Rohan, pertumbuhan remitansi Bank Mandiri didukung banyak hal, salah satunya upaya keras mengakuisisi nasabah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×