kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJS Ketenagakerjaan kantongi hasil investasi Rp 15,10 triliun di semester I-2018


Rabu, 18 Juli 2018 / 16:23 WIB
BPJS Ketenagakerjaan kantongi hasil investasi Rp 15,10 triliun di semester I-2018
ILUSTRASI. Rakernas BPJS Ketenagakerjaan


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MALANG. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatatkan kinerja yang menggembirakan pada paruh pertama tahun ini. Buktinya, hingga Juni 2018, hasil investasi perseroan yang tumbuh dua digit dibandingkan tahun lalu.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan mengantongi hasil investasi Rp 15,10 triliun pada semester I-2018. Jumlah itu naik 17,78% secara year on year (yoy).

“Kenaikan itu didapat dari dana kelola dan jumlah investasi yang terus naik di setiap tahun,” kata Agus di Hotel Grand Tulip, Malang Jawa Timur, Rabu (18/7).

Selain itu, kenaikan hasil investasi tersebut berkat strategi perusahaan yang tepat membaca kondisi pasar dan kebutuhan liabilitas. Terlihat, bagaimana lembaga ini pandai menempatkan instrumen investasi yang sejalan dengan rencana perusahaan.

Hasil investasi sebesar Rp 15,10 triliun dialokasikan ke sejumlah instrumen investasi yakni surat utang 62%, saham 19%, deposito 8%, reksadana 10% dan investasi langsung 1% Dari penempatan portofolio investasi tersebut, BPJS Ketenagakerjaan mencatat rasio imbal hasil atau yield on investment sebesar 9,35%.

Dalam hal ini, mayoritas investasi ditempatkan ke surat utang karena mempertimbangkan tingkat liabilitas dan kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung fluktuatif. Kebijakan surat utang tersebut sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami sengaja memperbesar portofolio di sini karena mengikuti regulasi yang ada, jadi kami tidak bisa seenaknya sendiri dan hanya mengikuti pedoman yang ada,” ungkapnya.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan menaruh dana kelola ke investasi jangka panjang dan pendek. Hal ini lantaran perseroan mengelola sekitar 90% dana program Jaminan Hari Tua (JHT), yang umumnya diperuntukkan untuk jangka panjang.

Di sisi lain, perusahaan ini memprioritaskan investasi ke saham LQ45, yaitu emiten terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai kapitalisasi pasar dan transaksi tertinggi. Selain itu, juga memilih jenis saham lain yang prospeknya bagus, baik secara kinerja keuangan maupun bisnis.

BPJS Ketenagakerjaan telah berinvestasi di sektor infrastruktur senilai Rp 71,28 triliun per Juni 2018. Artinya 21,79% dari dana yang dikelola mengalir ke sektor infrastruktur. Investasi di sektor ini dilakukan secara tidak langsung yakni melalui surat utang negara dengan porsi 77,57% dari total dana investasi infrastruktur, dan sisanya dari saham.

Saat ini peserta BPJS Ketenagakerjaan sekitar 47,4 juta orang yang terdaftar dan 27,9 juta orang sebagai peserta aktif. Sampai akhir tahun, ditargetkan total peserta terdaftar bisa tumbuh 12% dan peserta aktif 22% atau naik menjadi 29,6 juta orang.

Sementara itu, di sepanjang tahun 2018, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 32 triliun. Sedangkan dana kelola perseroan diharapkan bisa mencapai Rp 367,88 triliun sampai akhir tahun.

Dari target dana kelola tersebut, BPJS Ketenagakerjaan sudah mengumpulkan dana kelola sebesar Rp 327 triliun atau naik 13,43% hingga Juni 2018. Artinya perseroan perlu mengumpulkan dana kelola sebesar Rp 40,88 triliun lagi agar target terpenuhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×